Sabtu, 09 Juni 2012

Dongeng anak dumai 2 :Gitar ajaib

Di suatu dusun tinggallah seorang pemuda miskin yang amat sangat papa kedana.kesehariannya adalah mencari kayu bakar di hutan,dan hasilnya di jual ke seorang Saudagar yang amat kaya.kayu itu di gunakan untuk membuat roti,yang konon katanya amat sedap sekali dan terkenal hingga ke luar dusun.banyak orang yang jauh-jauh datang hanya ingin membeli roti tersebut.sebenarnya rahasia kelezatan tersebut adalah pada pembakaran dan panas yang sempurna dari kayu Mahoni yang di beli dari pemuda miskin tersebut.
            Suatu hari,Nazri,demikian nama pemuda tersebut,mendapat pesanan supaya mencari kayu bakar Mahoni 60 ikat,karena pesanan roti demikian banyaknya.Saudagar tidak mau tau apapun caranya,Nazri harus mendapatkan kayu setiap hari lima puluh ikat banyaknya,jika tidak sampai maka harga kayu tersebut akan di hargai setengah harga saja,sehingga Nazri pun terpaksa mencari sebanyak pesanan Saudagar kaya tersebut.bagaimana tidak,karena semua Saudagar yang lain di larang membeli kayu Nazri oleh Saudagar kaya tadi,bila di terima maka akan mendapatkan perlakuan kasar dari centeng Saudagar kaya ini.
            Sudah hampir senja ttapi kayu yang di cari baru dapat empat puluh ikat saja,padahal Nazri harus mencari sebanyak  enam puluh ikat.Nazri mencari terus hingga ke tengah hutan,di sana ia melihat pohon Mahoni yang amat besar sekali,rindang dan banyak kayu rantingnya yang besar sudah mengering. Dengan rasa gembira,Nazri pun cepat-cepat beranjak ke pohon tersebut.segeralah ia mengambil parang dalam tas nya,namun ketika hendak mengayunkan ke ranting kering tersebut,Nazri mendengar suara memanggilnya.
“Hai anak muda ,apa yang akan engkau lakukan di sini??”
Nazri kebingungan,mencari-cari sumber suara tersebut,namun ia tak menemukan sebatang hidung pun manusia di sekitar pohon itu.Nazri mulai ketakutan.
“Siapakah yang memanggilku tadi?”mata Nazri tetap mencari-cari barangkali ada orang di sekitar situ.
“Engkau belum menjawab pertanyaan ku tadi,apa yang engkau lakukan di sini?”suara itu kembali muncul,seakan dekat,tetapi tak berwujud.
Dengan memberanikan diri Nazripun menjawab dengan suara keras,namun terbata-bata.
“Sa..saya di sini hendak mencari kayu bakar Mahoni ,tuk… si..siapakah datuk yang di sana bersuara?sa..saya tak melihat datuk ataupun sesiapa di sini…”
“Untuk apakah engkau mencari kayu bakar Mahoni,anak muda?”
“Untuk Saudagar roti,tuk.orang tua saya berhutang padanya,jadi balasannya setelah orang tua saya meninggal saya harus mencari kayu bakar Mahoni untuk melunasi hutang,dan saya hanya sedikit saja di beri upah,jika saya tak mencari kayu ini setiap hari maka saya akan bertambah banyak hutangnya,maaf tuk,siapakah datuk ini,dari tadi mata saya tak ada berjumpa sesiapa disini….!”.
“Kasihan kamu anak muda,setiap hari terpedaya oleh Saudagar roti itu,coba lihat di depan mu,aku adalah Raja Mahoni….!!”
Tanpa pikir panjang ,Nazri segera menoleh ke hadapan,betapa terkejutnya ia,hingga ia tanpa sadar terpelanting mundur,dan terjatuh,darahnya mengalir deras,jantungnya berdetak keras sekali,kakinya lemas,tak dapat lagi ia berlari,akhirnya ia pingsan.betapa ia melihat pohon Mahoni yang teramat besar tadi ternyata adalah Raja Mahoni,memiliki mata,hidung beserta mulut yang lebar.ia tak memperhatikan itu tadi karena saking girangnya menemukan ranting kering Mahoni yang berjuntai,yang dalam fikirannya hanyalah mendapatkan cukup enam puluh ikat.
            Lama juga Nazri tak sadarkan diri,dalam mimpinya ia memasuki sebuah istana yang amat besar sekali namun terlihat lengang,tak seorang pun ada di dalamnya,yang terlihat olehnya adalah semua tiang terbuat dari emas,lantainya dari keramik batuan pualam,indah dan serasi.namun yang paling menarik perhatiannya adalah singgasana yang unik,berasal dari kayu Mahoni,di selipkan dengan beribu mutiara menghiasinya,alasnya dari beludru yang lembut sekali.ingin rasanya ia menaiki singgasana tersebut,namun di urungkan niatnya,barangkali itu adalah benda keramat,lagi pula tak elok bila tanpa seizin yang punya,meski tak melihat tapi Tuhan yang esa melihat.
            Nazri mendekati singgasana tersebut,betapa takjubnya ia melihat singgasana tersebut.dalam ke asyikan mengagumi singgasana itu,tiba-tiba muncul seorang yang amat rupawan parasnya,mengenakan pakaian yang amat indah,bak Raja,barangkali mungkin orang itu adalah Rajanya.Nazri kembali mental ke belakang karena amat terkejut,dan terjatuh untuk yang kedua kalinya.ia pun segera di tolong oleh dua orang yang berpakaian bak hulubalang Raja.semakin takut dan terkejutlah Nazri.setelah berdiri di lihatnya sekeliling,ternyata ramai sekali orang-orang yang rupawan,bagai pembesar-pembesar keRajaan tengah duduk di kursi masing-masing.Nazri amat terperanjat karena tadi tiada seorang pun ada di dalamnya,tapi sekarang dengan tiba-tiba pula sudah banyak orang di sana.tanpa pikir panjang Nazri pun bersujud mohon ampun kepada Raja,yang ia tidak ketahui.
“A..A…Ampunkan hamba tuanku,hamba telah lancang masuk ke dalam istana tuanku.hamba tiada niat untuk berbuat buruk di istana ini,tapi hamba tiba-tiba berada di sini.hamba Cuma pencari kayu bakar Mahoni buat membayar hutang dan kebutuhan hamba,mohon ampuni hamba tuanku……”.
“Ha..ha..ha..,Bangunlah anak muda,tiada bersalah kamu berada di sini,bangunlah…!!”.
“Ampun tuanku,sembah patik harap di ampun,”.
Nazri lantas berdiri,lalu di sodorkan kepada dirinya kursi oleh punggawa keRajaan.maka duduklah Nazri di sana.
Dengan suara berwibawa,orang yang duduk di singgasana memulai pembicaraannya.ia ternyata memang seorang Raja,tapi Nazri tak pernah tau ada di keRajaan manakah dirinya berada.
“Wahai anak muda,siapakah namamu??”
“hamba bernama Nazri,tuanku”.
“Beta memang sengaja mengundang engkau wahai anak muda,di karenakan engkau adalah seorang muda yang tabah ,jujur dan berhati mulya.tahukah engkau wahai anak muda,siapakah beta?”
“ampun tuanku,hamba tidaklah pandai,hamba hanyalah seorang yang tak ada berilmu dan tiada pula berbahasa,mohon ampun jika hamba tidak mengetahui siapakah tuanku ini”.demikian jawaban Nazri.
“Beta adalah Raja Mahoni,yang engkau temui pertamanya berwujud pohon besar yang akan engkau ambil rantingku yang sudah kering.”
“Ampun Tuanku,hamba tidaklah tau jika itu adalah tuanku Raja Mahoni,maafkan hamba tuanku,karena kebodohan hamba yang hampir menebas ranting tuanku.”Nazri pun menunduk,terbayang akan hukuman yang akan di terima karena berani hendak memotong ranting Mahoni yang tak lain dan tak bukan adalah seorang Raja yang amat gagah perkasa.
“Engkau tidak perlu berakut-takut kepada kami,justru beta ingin mengucapkan terima kasih karena engkau telah mengambil ranting kami yang telah kering,sehingga kami terlihat bersih seperti ini dan tiada pula merusak pohon Mahoni,oleh sebab itu di karenakan anak muda juga seorang yang berhati mulia,maka beta berikan hadiah sebuah alat Musik,penghilang kesedihan,dan petiklah gitar ini bila engkau membutuhkan sesuatu yang engkau inginkan,tapi ingat,janganlah engkau berlaku sombong,bantulah orang yang di landa musibah.sesungguhnya bila kamu tinggi hati maka akan merugilah dirimu sendiri,dan gitar ini taklah lagi memliki manfaat,selain hanya untuk berhibur diri,ambillah gitar ini,bawalah pulang.satu lagi pesan beta,apapun itu,bila tiada seizing Tuhan yang Maha kuasa maka tiadalah akan menjadi sesuatu itu.tetaplah selalu bersyukur kepada Tuhan yang Maha Agung.”
“terimakasih,wahai tuanku Raja Mahoni,tiada terbalaskan budi baik tuanku hingga akhir masa,hamba akan selalu ingat nasehat dan pesan tuanku hingga waktu yang hamba tidak bisa tentukan,mohon ampun tuanku.”
“Baguslah jika anak muda berkata seperti itu,beta berasa lega,ambilah ini gitar Mahoni.”
Nazri lalu bangkit  dan mengambil gitar pemberian Raja Mahoni tersebut,bersamaan Nazri mengambil gitar itu,maka tiba-tiba keRajaan tadi sirna,yang ada hanyalah sebuah gubuk reot,yang tak ayal dan tak lain adalah rumahnya sendiri.namun gitar masih di tangan,bagaikan mimpi ia menerima gitar Mahoni ini.
            Ketika kesadaran Nazri kembali,ia teringat akan pesanan kayu Mahoni Saudagar roti,ia takut bila tak mencukupi enam puluh ikat maka ia tiada akan mendapat upah untuk makan hari ini.bergegas Nazri keluar dari rumah hendak mengambil kayu Mahoni yang berada di hutan tadi,tapi keajaiban terjadi,kayu Mahoni sudah ada di depan rumahnya,setelah di hitung enampuluh ikat jumlahnya,betapa girang Nazri melihat akan hal ini.
“Subhanallah,Maha Suci engkau ya Tuhanku yang telah memberikan hamba kemudahan ini semua.”Demikian Nazri bergumam dalam hatinya.
            Bergegas Nazri membawa kayu tersebut kepada Saudagar roti,dan setelah mendapat kan upah setelah di potong hutang Nazri pulang ,ia segera mengambil gitar,ia tak sabar ingin mencoba  gitar itu.Dengan rasa lapar ia memetik gitar itu,merdu sekali suara gitar itu,sehingga semua binatang yang ada di sana diam terpaku.setelah selesai memetik gitar,Nazri bermaksud membeli makanan untuk mengganjal laparnya,tapi niat itu di batalkan,baru saja hendak berdiri,ia melihat makanan yang sangat lezat sekali,segera ia makan dengan lahap,anehnya tiada habis meski sudah di makan oleh Nazri.tanpa pikir panjang Nazri membawa makanan itu dan di bungkus lalu di berikan kepada orang-orang yang senasib dengannya,mereka makan lahap sekali,dan berterima kasih kepada Nazri.
“Terima kasih anak muda,makanan ini begitu lezatnya,tak pernah kami makan makanan yang selezat ini,trimakasih Nazri….”
“Ah,tak usahlah kamu semua berterima kasih kepada ku,karena izki ini datangnya dari Allah buat kamu semua,namun melalui tangan ku.”Tangkis Nazri.
“Alangkah berbudinya engkau anak muda,semoga engkau akan slalu hidup bahagia.”
“Amiiiiin,Insya Allah.Terimakasih kembali do’anya.”Nazri pun bergegas kembali ke hutan seperti biasa mencari kayu bakar Mahoni.
            Alkisah,Saudagar roti tempat Nazri menjual kayu mempunyai seorang anak gadis yang sangat sangat jelita,kulitnya putih,tuturnya lembut,berbeda sekali dengan ayahnya yang kasar dan kejam,namun amat penyayang terhadap putri satu-satunya itu.juwita nama ank Saudagar roti ini.banyak pemuda yang tergila-gila akan putri Saudagar ini,namun ayahnya tiada ingin menikahkan kepada selain kepada seorang pangeran atau Raja.sebenarnya putri Saudagar ini ada menaruh hati kepada Nazri,ia tertarik akan kebaikannya,kejujuran,serta ketaatannya beribadah.meski kumal,Nazri sebenarnya tampan jika di pelihara badannya,hidung mancung dan kekar.
            Di suatu perjalanan mencari kayu bakar,Nazri bertemu seorang yang luka parah,konon orang tersebut berasal dari Negara angin topan,yang di kuasai oleh Raja kelana.Raja ini memerintah dengan adil,namun sayang tidak memiliki keturunan.hingga pada suatu hari terjadi musibah,negaranya di hancurkan oleh burung elang raksasa,ada tujuh ekor jumlahnya,banyak orang telah mati karenanya.musibah ini bermula ketika serombongan pemburu mengambil telur-telur elang ini.telur itu mereka masak lalu mereka makabn bersama-sama,sambil mengadakan pesta.tapi setelah sekitar sehari setelahnya,musibah elang raksasa mengamuk pun terjadi.dalam waktu tiga hari saja hampir semua negeri hancur.Raja amat ketakutan,dan meminta siapa saja yang sanggup menaklukan elang itu akan menjadi anaknya,dan pewaris keRajaan.
            Hari berganti hari,namun elang itu semakin ganas,tiada seorangpun mampu menaklukan elang itu,termasuk yang berjumpa dengan Nazri di perjalanan tadi,ia baru saja berkelahi dan di cakar,di bawa terbang lalu di campakkan entah kemana,hingga ia bertemu Nazri.Nazri pun kasihan lalu mencarikan obat,berupa dedaunan,lalu dengan membaca nama Allah ia bergitar supaya obat inni mujarab.dan dengan izin Tuhan yang Maha kuasa,sembuhlah orang luka tadi,Nazri bertanya kepadanya,
“Wahai kisanak,di manakah negeri angin topan itu?”
“tak seberapa jauh dari sini,anak muda,tapi janganlah engkau kesana karena suasana amat mematikan,lebih baik ank muda tetap disini.”Pinta orang tadi kepada Nazri
“tapi,kisanak,saya kasihan akan penduduk di negeri angin topan,jika tiada yang menghentikan elang-elang raksasa itu,mau berapa lagi korban yang akan berjatuhan,berapa orang lagi anak yang kehlangan orang tua seperti saya ini?”terang Nazri,matanya menatap tajam pada orang tadi.
“Baiklah jika itu niatmu,aku berdo’a semoga engkau berhasil menaklukan raksasa itu.”
            Keesok harinya Nazri berangkat setelah berpamitan dahulu dengan orang yang baru di kenalnya.dengan berbekal gitar Mahoni ajaib ia pun berangkat.dengan sekali petik pada gitar Mahoni sampailah Nazri di negeri angin topan.betapa kasihannya ia melihat mayat bergelimpangan,anak-anak,orang tua,tak dikenal umur.rumah-rumah berserakan tinggal puingnya.
            Pada senja hari ,Nazri menemui Raja kelana,dan meminta izin untuk menghentikan serangan elang-elang raksasa itu.Raja kelana pun merestui,tak berapa lama berselang elang-elang itu datang,menghancurkan kota.dengan tenang Nazri memetik gitar ajaibnya sambil bernyanyi.meski agak terbata-bata dan tiada irama,ia pun bernyanyi
Satu dua sya’ir ia lantunkan

Hai makhluk nan perkasa
Sudahilah murkamu,maafkanlah kami ini yang tak pernah tau
Wahai makhluk bermata tajam
Tolonglah kau berhenti menjadi pembunuh,meski kau makhluk pemangsa
Kembalilah kau pada keseimbangan
Menjadi makhluk manis nan bersahabat

Setelah ia selesai bernyanyi maka berkumpulah elang raksasa yang berjumlah tujuh ekor tadi mendekati Nazri,hampir saja ia lari ketakutan.namun ia yakin,karena ia tengah menolong orang yang terlanda musibah,maka ia serahkan dirinya bulat-bulat kepada sang pencipta.di luar dugaannya,elang tadi mendekat dan berkata,
“Baiklah,anak muda,kami akan menjadi sahabat manusia,tetapi jika nanti habitat kami di ganggu maka kami tak akan segan mengganggu hidup manusia.”
“Baiklah,kami berjanji atas nama manusia saya berjanji tidak akan mengganggu habitat kalian,”
            Melihat akan hal itu penduduk terkagum-kagum melihatnya,mereka memuji keberanian dan kehebatan Nazri,tetapi Nazri menolak di puji,karena semua itu adalah izin Allah.Raja kelana terkagum-kagum akan keluhuran Nazri,maka di hadapan rakyatnya yang tersisa,Raja kelana mengangkat Nazri sebagai anaknya,sebagai pangeran dan penerus kekuasaan.semua rakyat bergembira akan hal itu.
            Singkat cerita,Nazri yang tak pernah menyangka hidupnya yang sebatangkara dan menderita bisa seperti ini ,menjadi seorang penerus Raja.ia tak hentinya bersyukur kepada Allah swt.setelah beberapa lam tinggal di istana Raja kelana,Nazri yang kini bergelar pangeran ahmad sidiqin,berpamitan pulang ke desanya.ia ingin meminang pujaan hatinya,seorang anak dari Saudagar roti yang biasanya memperlakukannya sebagai budak.bak gayung bersambut,Nazri menikah dengan putri juwita,dan hidup bahagia.sedangkan Saudagar roti tidak lagi menjadi Saudagar yang kejam,ia sekarang lebih banyak beribadah kepada sang pencipta.
            Selang beberapa tahun,Raja kelana wafat,dan di gantikan oleh Nazri,pangeran ahmad sidiqin.rakyat pun menjadi makmur karena Rajanya adalah amat penyayang dan perhatian kepada rakyatnya.adapun gitar ajaibnya menghilang sendiri setelah Nazri menjadi Raja,untuk itu,Nazri membuat gitar tiruan,namun hanya sebatas sebagai alat Musik hiburan.demikian lah bila segala sesuatu cobaan menimpa kita hendaklah kita tetap ikhlas dan tetap bersyukur.   
                            
   [pengarang.agus darmawan ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar