Di suatu dusun tinggallah seorang
pemuda miskin yang amat sangat papa kedana.kesehariannya adalah mencari kayu
bakar di hutan,dan hasilnya di jual ke seorang Saudagar yang amat kaya.kayu itu
di gunakan untuk membuat roti,yang konon katanya amat sedap sekali dan terkenal
hingga ke luar dusun.banyak orang yang jauh-jauh datang hanya ingin membeli
roti tersebut.sebenarnya rahasia kelezatan tersebut adalah pada pembakaran dan
panas yang sempurna dari kayu Mahoni yang di beli dari pemuda miskin tersebut.
Suatu
hari,Nazri,demikian nama pemuda tersebut,mendapat pesanan supaya mencari kayu
bakar Mahoni 60 ikat,karena pesanan roti demikian banyaknya.Saudagar tidak mau
tau apapun caranya,Nazri harus mendapatkan kayu setiap hari lima puluh ikat
banyaknya,jika tidak sampai maka harga kayu tersebut akan di hargai setengah
harga saja,sehingga Nazri pun terpaksa mencari sebanyak pesanan Saudagar kaya
tersebut.bagaimana tidak,karena semua Saudagar yang lain di larang membeli kayu
Nazri oleh Saudagar kaya tadi,bila di terima maka akan mendapatkan perlakuan
kasar dari centeng Saudagar kaya ini.
Sudah
hampir senja ttapi kayu yang di cari baru dapat empat puluh ikat saja,padahal Nazri
harus mencari sebanyak enam puluh ikat.Nazri
mencari terus hingga ke tengah hutan,di sana ia melihat pohon Mahoni yang amat
besar sekali,rindang dan banyak kayu rantingnya yang besar sudah mengering. Dengan
rasa gembira,Nazri pun cepat-cepat beranjak ke pohon tersebut.segeralah ia
mengambil parang dalam tas nya,namun ketika hendak mengayunkan ke ranting
kering tersebut,Nazri mendengar suara memanggilnya.
“Hai anak muda ,apa yang akan engkau
lakukan di sini??”
Nazri kebingungan,mencari-cari sumber
suara tersebut,namun ia tak menemukan sebatang hidung pun manusia di sekitar
pohon itu.Nazri mulai ketakutan.
“Siapakah yang memanggilku tadi?”mata
Nazri tetap mencari-cari barangkali ada orang di sekitar situ.
“Engkau belum menjawab pertanyaan ku
tadi,apa yang engkau lakukan di sini?”suara itu kembali muncul,seakan
dekat,tetapi tak berwujud.
Dengan memberanikan diri Nazripun
menjawab dengan suara keras,namun terbata-bata.
“Sa..saya di sini hendak mencari kayu
bakar Mahoni ,tuk… si..siapakah datuk yang di sana bersuara?sa..saya tak
melihat datuk ataupun sesiapa di sini…”
“Untuk apakah engkau mencari kayu
bakar Mahoni,anak muda?”
“Untuk Saudagar roti,tuk.orang tua
saya berhutang padanya,jadi balasannya setelah orang tua saya meninggal saya
harus mencari kayu bakar Mahoni untuk melunasi hutang,dan saya hanya sedikit
saja di beri upah,jika saya tak mencari kayu ini setiap hari maka saya akan
bertambah banyak hutangnya,maaf tuk,siapakah datuk ini,dari tadi mata saya tak
ada berjumpa sesiapa disini….!”.
“Kasihan kamu anak muda,setiap hari
terpedaya oleh Saudagar roti itu,coba lihat di depan mu,aku adalah Raja Mahoni….!!”
Tanpa pikir panjang ,Nazri segera
menoleh ke hadapan,betapa terkejutnya ia,hingga ia tanpa sadar terpelanting mundur,dan
terjatuh,darahnya mengalir deras,jantungnya berdetak keras sekali,kakinya
lemas,tak dapat lagi ia berlari,akhirnya ia pingsan.betapa ia melihat pohon Mahoni
yang teramat besar tadi ternyata adalah Raja Mahoni,memiliki mata,hidung
beserta mulut yang lebar.ia tak memperhatikan itu tadi karena saking girangnya
menemukan ranting kering Mahoni yang berjuntai,yang dalam fikirannya hanyalah
mendapatkan cukup enam puluh ikat.
Lama
juga Nazri tak sadarkan diri,dalam mimpinya ia memasuki sebuah istana yang amat
besar sekali namun terlihat lengang,tak seorang pun ada di dalamnya,yang
terlihat olehnya adalah semua tiang terbuat dari emas,lantainya dari keramik
batuan pualam,indah dan serasi.namun yang paling menarik perhatiannya adalah
singgasana yang unik,berasal dari kayu Mahoni,di selipkan dengan beribu mutiara
menghiasinya,alasnya dari beludru yang lembut sekali.ingin rasanya ia menaiki
singgasana tersebut,namun di urungkan niatnya,barangkali itu adalah benda
keramat,lagi pula tak elok bila tanpa seizin yang punya,meski tak melihat tapi
Tuhan yang esa melihat.
Nazri
mendekati singgasana tersebut,betapa takjubnya ia melihat singgasana
tersebut.dalam ke asyikan mengagumi singgasana itu,tiba-tiba muncul seorang
yang amat rupawan parasnya,mengenakan pakaian yang amat indah,bak Raja,barangkali
mungkin orang itu adalah Rajanya.Nazri kembali mental ke belakang karena amat
terkejut,dan terjatuh untuk yang kedua kalinya.ia pun segera di tolong oleh dua
orang yang berpakaian bak hulubalang Raja.semakin takut dan terkejutlah Nazri.setelah
berdiri di lihatnya sekeliling,ternyata ramai sekali orang-orang yang
rupawan,bagai pembesar-pembesar keRajaan tengah duduk di kursi masing-masing.Nazri
amat terperanjat karena tadi tiada seorang pun ada di dalamnya,tapi sekarang
dengan tiba-tiba pula sudah banyak orang di sana.tanpa pikir panjang Nazri pun
bersujud mohon ampun kepada Raja,yang ia tidak ketahui.
“A..A…Ampunkan hamba tuanku,hamba
telah lancang masuk ke dalam istana tuanku.hamba tiada niat untuk berbuat buruk
di istana ini,tapi hamba tiba-tiba berada di sini.hamba Cuma pencari kayu bakar
Mahoni buat membayar hutang dan kebutuhan hamba,mohon ampuni hamba tuanku……”.
“Ha..ha..ha..,Bangunlah anak
muda,tiada bersalah kamu berada di sini,bangunlah…!!”.
“Ampun tuanku,sembah patik harap di
ampun,”.
Nazri lantas berdiri,lalu di sodorkan
kepada dirinya kursi oleh punggawa keRajaan.maka duduklah Nazri di sana.
Dengan suara berwibawa,orang yang
duduk di singgasana memulai pembicaraannya.ia ternyata memang seorang Raja,tapi
Nazri tak pernah tau ada di keRajaan manakah dirinya berada.
“Wahai anak muda,siapakah namamu??”
“hamba bernama Nazri,tuanku”.
“Beta memang sengaja mengundang
engkau wahai anak muda,di karenakan engkau adalah seorang muda yang tabah
,jujur dan berhati mulya.tahukah engkau wahai anak muda,siapakah beta?”
“ampun tuanku,hamba tidaklah
pandai,hamba hanyalah seorang yang tak ada berilmu dan tiada pula
berbahasa,mohon ampun jika hamba tidak mengetahui siapakah tuanku ini”.demikian
jawaban Nazri.
“Beta adalah Raja Mahoni,yang engkau
temui pertamanya berwujud pohon besar yang akan engkau ambil rantingku yang
sudah kering.”
“Ampun Tuanku,hamba tidaklah tau jika
itu adalah tuanku Raja Mahoni,maafkan hamba tuanku,karena kebodohan hamba yang
hampir menebas ranting tuanku.”Nazri pun menunduk,terbayang akan hukuman yang
akan di terima karena berani hendak memotong ranting Mahoni yang tak lain dan
tak bukan adalah seorang Raja yang amat gagah perkasa.
“Engkau tidak perlu berakut-takut
kepada kami,justru beta ingin mengucapkan terima kasih karena engkau telah
mengambil ranting kami yang telah kering,sehingga kami terlihat bersih seperti
ini dan tiada pula merusak pohon Mahoni,oleh sebab itu di karenakan anak muda
juga seorang yang berhati mulia,maka beta berikan hadiah sebuah alat Musik,penghilang
kesedihan,dan petiklah gitar ini bila engkau membutuhkan sesuatu yang engkau
inginkan,tapi ingat,janganlah engkau berlaku sombong,bantulah orang yang di
landa musibah.sesungguhnya bila kamu tinggi hati maka akan merugilah dirimu
sendiri,dan gitar ini taklah lagi memliki manfaat,selain hanya untuk berhibur
diri,ambillah gitar ini,bawalah pulang.satu lagi pesan beta,apapun itu,bila
tiada seizing Tuhan yang Maha kuasa maka tiadalah akan menjadi sesuatu
itu.tetaplah selalu bersyukur kepada Tuhan yang Maha Agung.”
“terimakasih,wahai tuanku Raja Mahoni,tiada
terbalaskan budi baik tuanku hingga akhir masa,hamba akan selalu ingat nasehat
dan pesan tuanku hingga waktu yang hamba tidak bisa tentukan,mohon ampun
tuanku.”
“Baguslah jika anak muda berkata seperti
itu,beta berasa lega,ambilah ini gitar Mahoni.”
Nazri lalu bangkit dan mengambil gitar pemberian Raja Mahoni
tersebut,bersamaan Nazri mengambil gitar itu,maka tiba-tiba keRajaan tadi
sirna,yang ada hanyalah sebuah gubuk reot,yang tak ayal dan tak lain adalah
rumahnya sendiri.namun gitar masih di tangan,bagaikan mimpi ia menerima gitar Mahoni
ini.
Ketika
kesadaran Nazri kembali,ia teringat akan pesanan kayu Mahoni Saudagar roti,ia
takut bila tak mencukupi enam puluh ikat maka ia tiada akan mendapat upah untuk
makan hari ini.bergegas Nazri keluar dari rumah hendak mengambil kayu Mahoni
yang berada di hutan tadi,tapi keajaiban terjadi,kayu Mahoni sudah ada di depan
rumahnya,setelah di hitung enampuluh ikat jumlahnya,betapa girang Nazri melihat
akan hal ini.
“Subhanallah,Maha Suci engkau ya
Tuhanku yang telah memberikan hamba kemudahan ini semua.”Demikian Nazri
bergumam dalam hatinya.
Bergegas
Nazri membawa kayu tersebut kepada Saudagar roti,dan setelah mendapat kan upah
setelah di potong hutang Nazri pulang ,ia segera mengambil gitar,ia tak sabar
ingin mencoba gitar itu.Dengan rasa
lapar ia memetik gitar itu,merdu sekali suara gitar itu,sehingga semua binatang
yang ada di sana diam terpaku.setelah selesai memetik gitar,Nazri bermaksud
membeli makanan untuk mengganjal laparnya,tapi niat itu di batalkan,baru saja
hendak berdiri,ia melihat makanan yang sangat lezat sekali,segera ia makan
dengan lahap,anehnya tiada habis meski sudah di makan oleh Nazri.tanpa pikir
panjang Nazri membawa makanan itu dan di bungkus lalu di berikan kepada
orang-orang yang senasib dengannya,mereka makan lahap sekali,dan berterima
kasih kepada Nazri.
“Terima kasih anak muda,makanan ini
begitu lezatnya,tak pernah kami makan makanan yang selezat ini,trimakasih Nazri….”
“Ah,tak usahlah kamu semua berterima
kasih kepada ku,karena izki ini datangnya dari Allah buat kamu semua,namun
melalui tangan ku.”Tangkis Nazri.
“Alangkah berbudinya engkau anak
muda,semoga engkau akan slalu hidup bahagia.”
“Amiiiiin,Insya Allah.Terimakasih
kembali do’anya.”Nazri pun bergegas kembali ke hutan seperti biasa mencari kayu
bakar Mahoni.
Alkisah,Saudagar
roti tempat Nazri menjual kayu mempunyai seorang anak gadis yang sangat sangat
jelita,kulitnya putih,tuturnya lembut,berbeda sekali dengan ayahnya yang kasar
dan kejam,namun amat penyayang terhadap putri satu-satunya itu.juwita nama ank Saudagar
roti ini.banyak pemuda yang tergila-gila akan putri Saudagar ini,namun ayahnya
tiada ingin menikahkan kepada selain kepada seorang pangeran atau Raja.sebenarnya
putri Saudagar ini ada menaruh hati kepada Nazri,ia tertarik akan
kebaikannya,kejujuran,serta ketaatannya beribadah.meski kumal,Nazri sebenarnya
tampan jika di pelihara badannya,hidung mancung dan kekar.
Di
suatu perjalanan mencari kayu bakar,Nazri bertemu seorang yang luka parah,konon
orang tersebut berasal dari Negara angin topan,yang di kuasai oleh Raja kelana.Raja
ini memerintah dengan adil,namun sayang tidak memiliki keturunan.hingga pada
suatu hari terjadi musibah,negaranya di hancurkan oleh burung elang raksasa,ada
tujuh ekor jumlahnya,banyak orang telah mati karenanya.musibah ini bermula
ketika serombongan pemburu mengambil telur-telur elang ini.telur itu mereka
masak lalu mereka makabn bersama-sama,sambil mengadakan pesta.tapi setelah
sekitar sehari setelahnya,musibah elang raksasa mengamuk pun terjadi.dalam
waktu tiga hari saja hampir semua negeri hancur.Raja amat ketakutan,dan meminta
siapa saja yang sanggup menaklukan elang itu akan menjadi anaknya,dan pewaris
keRajaan.
Hari
berganti hari,namun elang itu semakin ganas,tiada seorangpun mampu menaklukan
elang itu,termasuk yang berjumpa dengan Nazri di perjalanan tadi,ia baru saja
berkelahi dan di cakar,di bawa terbang lalu di campakkan entah kemana,hingga ia
bertemu Nazri.Nazri pun kasihan lalu mencarikan obat,berupa dedaunan,lalu
dengan membaca nama Allah ia bergitar supaya obat inni mujarab.dan dengan izin
Tuhan yang Maha kuasa,sembuhlah orang luka tadi,Nazri bertanya kepadanya,
“Wahai kisanak,di manakah negeri
angin topan itu?”
“tak seberapa jauh dari sini,anak
muda,tapi janganlah engkau kesana karena suasana amat mematikan,lebih baik ank
muda tetap disini.”Pinta orang tadi kepada Nazri
“tapi,kisanak,saya kasihan akan
penduduk di negeri angin topan,jika tiada yang menghentikan elang-elang raksasa
itu,mau berapa lagi korban yang akan berjatuhan,berapa orang lagi anak yang
kehlangan orang tua seperti saya ini?”terang Nazri,matanya menatap tajam pada
orang tadi.
“Baiklah jika itu niatmu,aku berdo’a
semoga engkau berhasil menaklukan raksasa itu.”
Keesok
harinya Nazri berangkat setelah berpamitan dahulu dengan orang yang baru di
kenalnya.dengan berbekal gitar Mahoni ajaib ia pun berangkat.dengan sekali
petik pada gitar Mahoni sampailah Nazri di negeri angin topan.betapa kasihannya
ia melihat mayat bergelimpangan,anak-anak,orang tua,tak dikenal
umur.rumah-rumah berserakan tinggal puingnya.
Pada
senja hari ,Nazri menemui Raja kelana,dan meminta izin untuk menghentikan
serangan elang-elang raksasa itu.Raja kelana pun merestui,tak berapa lama
berselang elang-elang itu datang,menghancurkan kota.dengan tenang Nazri memetik
gitar ajaibnya sambil bernyanyi.meski agak terbata-bata dan tiada irama,ia pun
bernyanyi
Satu dua sya’ir ia lantunkan
Hai
makhluk nan perkasa
Sudahilah
murkamu,maafkanlah kami ini yang tak pernah tau
Wahai
makhluk bermata tajam
Tolonglah
kau berhenti menjadi pembunuh,meski kau makhluk pemangsa
Kembalilah
kau pada keseimbangan
Menjadi
makhluk manis nan bersahabat
Setelah ia selesai bernyanyi maka berkumpulah
elang raksasa yang berjumlah tujuh ekor tadi mendekati Nazri,hampir saja ia
lari ketakutan.namun ia yakin,karena ia tengah menolong orang yang terlanda
musibah,maka ia serahkan dirinya bulat-bulat kepada sang pencipta.di luar
dugaannya,elang tadi mendekat dan berkata,
“Baiklah,anak muda,kami akan menjadi
sahabat manusia,tetapi jika nanti habitat kami di ganggu maka kami tak akan
segan mengganggu hidup manusia.”
“Baiklah,kami berjanji atas nama
manusia saya berjanji tidak akan mengganggu habitat kalian,”
Melihat
akan hal itu penduduk terkagum-kagum melihatnya,mereka memuji keberanian dan
kehebatan Nazri,tetapi Nazri menolak di puji,karena semua itu adalah izin
Allah.Raja kelana terkagum-kagum akan keluhuran Nazri,maka di hadapan rakyatnya
yang tersisa,Raja kelana mengangkat Nazri sebagai anaknya,sebagai pangeran dan
penerus kekuasaan.semua rakyat bergembira akan hal itu.
Singkat
cerita,Nazri yang tak pernah menyangka hidupnya yang sebatangkara dan menderita
bisa seperti ini ,menjadi seorang penerus Raja.ia tak hentinya bersyukur kepada
Allah swt.setelah beberapa lam tinggal di istana Raja kelana,Nazri yang kini
bergelar pangeran ahmad sidiqin,berpamitan pulang ke desanya.ia ingin meminang
pujaan hatinya,seorang anak dari Saudagar roti yang biasanya memperlakukannya
sebagai budak.bak gayung bersambut,Nazri menikah dengan putri juwita,dan hidup
bahagia.sedangkan Saudagar roti tidak lagi menjadi Saudagar yang kejam,ia
sekarang lebih banyak beribadah kepada sang pencipta.
Selang
beberapa tahun,Raja kelana wafat,dan di gantikan oleh Nazri,pangeran ahmad
sidiqin.rakyat pun menjadi makmur karena Rajanya adalah amat penyayang dan
perhatian kepada rakyatnya.adapun gitar ajaibnya menghilang sendiri setelah
Nazri menjadi Raja,untuk itu,Nazri membuat gitar tiruan,namun hanya sebatas
sebagai alat Musik hiburan.demikian lah bila segala sesuatu cobaan menimpa kita
hendaklah kita tetap ikhlas dan tetap bersyukur.
[pengarang.agus darmawan ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar