Selasa, 05 September 2017

GAME ALIEN SHOOTER 2 RELOADED GRATIS

Yups.... Walau sudah lama keluar, gak salah kan buat yang rindu game yang satu ini
ya biasa kita sebut game ALIEN SHOOTER.

Gak lama-lama ya berikut linknya
download alien shooter gratis disini

cara downloadnya pun gak susah, gak banyak pindah - pindah laman, ya langsung aja... ok sip
SELAMAT MENIKMATI KENANGAN MASA LALU...

Sabtu, 09 Juni 2012

Dongeng anak dumai 2 :Gitar ajaib

Di suatu dusun tinggallah seorang pemuda miskin yang amat sangat papa kedana.kesehariannya adalah mencari kayu bakar di hutan,dan hasilnya di jual ke seorang Saudagar yang amat kaya.kayu itu di gunakan untuk membuat roti,yang konon katanya amat sedap sekali dan terkenal hingga ke luar dusun.banyak orang yang jauh-jauh datang hanya ingin membeli roti tersebut.sebenarnya rahasia kelezatan tersebut adalah pada pembakaran dan panas yang sempurna dari kayu Mahoni yang di beli dari pemuda miskin tersebut.
            Suatu hari,Nazri,demikian nama pemuda tersebut,mendapat pesanan supaya mencari kayu bakar Mahoni 60 ikat,karena pesanan roti demikian banyaknya.Saudagar tidak mau tau apapun caranya,Nazri harus mendapatkan kayu setiap hari lima puluh ikat banyaknya,jika tidak sampai maka harga kayu tersebut akan di hargai setengah harga saja,sehingga Nazri pun terpaksa mencari sebanyak pesanan Saudagar kaya tersebut.bagaimana tidak,karena semua Saudagar yang lain di larang membeli kayu Nazri oleh Saudagar kaya tadi,bila di terima maka akan mendapatkan perlakuan kasar dari centeng Saudagar kaya ini.
            Sudah hampir senja ttapi kayu yang di cari baru dapat empat puluh ikat saja,padahal Nazri harus mencari sebanyak  enam puluh ikat.Nazri mencari terus hingga ke tengah hutan,di sana ia melihat pohon Mahoni yang amat besar sekali,rindang dan banyak kayu rantingnya yang besar sudah mengering. Dengan rasa gembira,Nazri pun cepat-cepat beranjak ke pohon tersebut.segeralah ia mengambil parang dalam tas nya,namun ketika hendak mengayunkan ke ranting kering tersebut,Nazri mendengar suara memanggilnya.
“Hai anak muda ,apa yang akan engkau lakukan di sini??”
Nazri kebingungan,mencari-cari sumber suara tersebut,namun ia tak menemukan sebatang hidung pun manusia di sekitar pohon itu.Nazri mulai ketakutan.
“Siapakah yang memanggilku tadi?”mata Nazri tetap mencari-cari barangkali ada orang di sekitar situ.
“Engkau belum menjawab pertanyaan ku tadi,apa yang engkau lakukan di sini?”suara itu kembali muncul,seakan dekat,tetapi tak berwujud.
Dengan memberanikan diri Nazripun menjawab dengan suara keras,namun terbata-bata.
“Sa..saya di sini hendak mencari kayu bakar Mahoni ,tuk… si..siapakah datuk yang di sana bersuara?sa..saya tak melihat datuk ataupun sesiapa di sini…”
“Untuk apakah engkau mencari kayu bakar Mahoni,anak muda?”
“Untuk Saudagar roti,tuk.orang tua saya berhutang padanya,jadi balasannya setelah orang tua saya meninggal saya harus mencari kayu bakar Mahoni untuk melunasi hutang,dan saya hanya sedikit saja di beri upah,jika saya tak mencari kayu ini setiap hari maka saya akan bertambah banyak hutangnya,maaf tuk,siapakah datuk ini,dari tadi mata saya tak ada berjumpa sesiapa disini….!”.
“Kasihan kamu anak muda,setiap hari terpedaya oleh Saudagar roti itu,coba lihat di depan mu,aku adalah Raja Mahoni….!!”
Tanpa pikir panjang ,Nazri segera menoleh ke hadapan,betapa terkejutnya ia,hingga ia tanpa sadar terpelanting mundur,dan terjatuh,darahnya mengalir deras,jantungnya berdetak keras sekali,kakinya lemas,tak dapat lagi ia berlari,akhirnya ia pingsan.betapa ia melihat pohon Mahoni yang teramat besar tadi ternyata adalah Raja Mahoni,memiliki mata,hidung beserta mulut yang lebar.ia tak memperhatikan itu tadi karena saking girangnya menemukan ranting kering Mahoni yang berjuntai,yang dalam fikirannya hanyalah mendapatkan cukup enam puluh ikat.
            Lama juga Nazri tak sadarkan diri,dalam mimpinya ia memasuki sebuah istana yang amat besar sekali namun terlihat lengang,tak seorang pun ada di dalamnya,yang terlihat olehnya adalah semua tiang terbuat dari emas,lantainya dari keramik batuan pualam,indah dan serasi.namun yang paling menarik perhatiannya adalah singgasana yang unik,berasal dari kayu Mahoni,di selipkan dengan beribu mutiara menghiasinya,alasnya dari beludru yang lembut sekali.ingin rasanya ia menaiki singgasana tersebut,namun di urungkan niatnya,barangkali itu adalah benda keramat,lagi pula tak elok bila tanpa seizin yang punya,meski tak melihat tapi Tuhan yang esa melihat.
            Nazri mendekati singgasana tersebut,betapa takjubnya ia melihat singgasana tersebut.dalam ke asyikan mengagumi singgasana itu,tiba-tiba muncul seorang yang amat rupawan parasnya,mengenakan pakaian yang amat indah,bak Raja,barangkali mungkin orang itu adalah Rajanya.Nazri kembali mental ke belakang karena amat terkejut,dan terjatuh untuk yang kedua kalinya.ia pun segera di tolong oleh dua orang yang berpakaian bak hulubalang Raja.semakin takut dan terkejutlah Nazri.setelah berdiri di lihatnya sekeliling,ternyata ramai sekali orang-orang yang rupawan,bagai pembesar-pembesar keRajaan tengah duduk di kursi masing-masing.Nazri amat terperanjat karena tadi tiada seorang pun ada di dalamnya,tapi sekarang dengan tiba-tiba pula sudah banyak orang di sana.tanpa pikir panjang Nazri pun bersujud mohon ampun kepada Raja,yang ia tidak ketahui.
“A..A…Ampunkan hamba tuanku,hamba telah lancang masuk ke dalam istana tuanku.hamba tiada niat untuk berbuat buruk di istana ini,tapi hamba tiba-tiba berada di sini.hamba Cuma pencari kayu bakar Mahoni buat membayar hutang dan kebutuhan hamba,mohon ampuni hamba tuanku……”.
“Ha..ha..ha..,Bangunlah anak muda,tiada bersalah kamu berada di sini,bangunlah…!!”.
“Ampun tuanku,sembah patik harap di ampun,”.
Nazri lantas berdiri,lalu di sodorkan kepada dirinya kursi oleh punggawa keRajaan.maka duduklah Nazri di sana.
Dengan suara berwibawa,orang yang duduk di singgasana memulai pembicaraannya.ia ternyata memang seorang Raja,tapi Nazri tak pernah tau ada di keRajaan manakah dirinya berada.
“Wahai anak muda,siapakah namamu??”
“hamba bernama Nazri,tuanku”.
“Beta memang sengaja mengundang engkau wahai anak muda,di karenakan engkau adalah seorang muda yang tabah ,jujur dan berhati mulya.tahukah engkau wahai anak muda,siapakah beta?”
“ampun tuanku,hamba tidaklah pandai,hamba hanyalah seorang yang tak ada berilmu dan tiada pula berbahasa,mohon ampun jika hamba tidak mengetahui siapakah tuanku ini”.demikian jawaban Nazri.
“Beta adalah Raja Mahoni,yang engkau temui pertamanya berwujud pohon besar yang akan engkau ambil rantingku yang sudah kering.”
“Ampun Tuanku,hamba tidaklah tau jika itu adalah tuanku Raja Mahoni,maafkan hamba tuanku,karena kebodohan hamba yang hampir menebas ranting tuanku.”Nazri pun menunduk,terbayang akan hukuman yang akan di terima karena berani hendak memotong ranting Mahoni yang tak lain dan tak bukan adalah seorang Raja yang amat gagah perkasa.
“Engkau tidak perlu berakut-takut kepada kami,justru beta ingin mengucapkan terima kasih karena engkau telah mengambil ranting kami yang telah kering,sehingga kami terlihat bersih seperti ini dan tiada pula merusak pohon Mahoni,oleh sebab itu di karenakan anak muda juga seorang yang berhati mulia,maka beta berikan hadiah sebuah alat Musik,penghilang kesedihan,dan petiklah gitar ini bila engkau membutuhkan sesuatu yang engkau inginkan,tapi ingat,janganlah engkau berlaku sombong,bantulah orang yang di landa musibah.sesungguhnya bila kamu tinggi hati maka akan merugilah dirimu sendiri,dan gitar ini taklah lagi memliki manfaat,selain hanya untuk berhibur diri,ambillah gitar ini,bawalah pulang.satu lagi pesan beta,apapun itu,bila tiada seizing Tuhan yang Maha kuasa maka tiadalah akan menjadi sesuatu itu.tetaplah selalu bersyukur kepada Tuhan yang Maha Agung.”
“terimakasih,wahai tuanku Raja Mahoni,tiada terbalaskan budi baik tuanku hingga akhir masa,hamba akan selalu ingat nasehat dan pesan tuanku hingga waktu yang hamba tidak bisa tentukan,mohon ampun tuanku.”
“Baguslah jika anak muda berkata seperti itu,beta berasa lega,ambilah ini gitar Mahoni.”
Nazri lalu bangkit  dan mengambil gitar pemberian Raja Mahoni tersebut,bersamaan Nazri mengambil gitar itu,maka tiba-tiba keRajaan tadi sirna,yang ada hanyalah sebuah gubuk reot,yang tak ayal dan tak lain adalah rumahnya sendiri.namun gitar masih di tangan,bagaikan mimpi ia menerima gitar Mahoni ini.
            Ketika kesadaran Nazri kembali,ia teringat akan pesanan kayu Mahoni Saudagar roti,ia takut bila tak mencukupi enam puluh ikat maka ia tiada akan mendapat upah untuk makan hari ini.bergegas Nazri keluar dari rumah hendak mengambil kayu Mahoni yang berada di hutan tadi,tapi keajaiban terjadi,kayu Mahoni sudah ada di depan rumahnya,setelah di hitung enampuluh ikat jumlahnya,betapa girang Nazri melihat akan hal ini.
“Subhanallah,Maha Suci engkau ya Tuhanku yang telah memberikan hamba kemudahan ini semua.”Demikian Nazri bergumam dalam hatinya.
            Bergegas Nazri membawa kayu tersebut kepada Saudagar roti,dan setelah mendapat kan upah setelah di potong hutang Nazri pulang ,ia segera mengambil gitar,ia tak sabar ingin mencoba  gitar itu.Dengan rasa lapar ia memetik gitar itu,merdu sekali suara gitar itu,sehingga semua binatang yang ada di sana diam terpaku.setelah selesai memetik gitar,Nazri bermaksud membeli makanan untuk mengganjal laparnya,tapi niat itu di batalkan,baru saja hendak berdiri,ia melihat makanan yang sangat lezat sekali,segera ia makan dengan lahap,anehnya tiada habis meski sudah di makan oleh Nazri.tanpa pikir panjang Nazri membawa makanan itu dan di bungkus lalu di berikan kepada orang-orang yang senasib dengannya,mereka makan lahap sekali,dan berterima kasih kepada Nazri.
“Terima kasih anak muda,makanan ini begitu lezatnya,tak pernah kami makan makanan yang selezat ini,trimakasih Nazri….”
“Ah,tak usahlah kamu semua berterima kasih kepada ku,karena izki ini datangnya dari Allah buat kamu semua,namun melalui tangan ku.”Tangkis Nazri.
“Alangkah berbudinya engkau anak muda,semoga engkau akan slalu hidup bahagia.”
“Amiiiiin,Insya Allah.Terimakasih kembali do’anya.”Nazri pun bergegas kembali ke hutan seperti biasa mencari kayu bakar Mahoni.
            Alkisah,Saudagar roti tempat Nazri menjual kayu mempunyai seorang anak gadis yang sangat sangat jelita,kulitnya putih,tuturnya lembut,berbeda sekali dengan ayahnya yang kasar dan kejam,namun amat penyayang terhadap putri satu-satunya itu.juwita nama ank Saudagar roti ini.banyak pemuda yang tergila-gila akan putri Saudagar ini,namun ayahnya tiada ingin menikahkan kepada selain kepada seorang pangeran atau Raja.sebenarnya putri Saudagar ini ada menaruh hati kepada Nazri,ia tertarik akan kebaikannya,kejujuran,serta ketaatannya beribadah.meski kumal,Nazri sebenarnya tampan jika di pelihara badannya,hidung mancung dan kekar.
            Di suatu perjalanan mencari kayu bakar,Nazri bertemu seorang yang luka parah,konon orang tersebut berasal dari Negara angin topan,yang di kuasai oleh Raja kelana.Raja ini memerintah dengan adil,namun sayang tidak memiliki keturunan.hingga pada suatu hari terjadi musibah,negaranya di hancurkan oleh burung elang raksasa,ada tujuh ekor jumlahnya,banyak orang telah mati karenanya.musibah ini bermula ketika serombongan pemburu mengambil telur-telur elang ini.telur itu mereka masak lalu mereka makabn bersama-sama,sambil mengadakan pesta.tapi setelah sekitar sehari setelahnya,musibah elang raksasa mengamuk pun terjadi.dalam waktu tiga hari saja hampir semua negeri hancur.Raja amat ketakutan,dan meminta siapa saja yang sanggup menaklukan elang itu akan menjadi anaknya,dan pewaris keRajaan.
            Hari berganti hari,namun elang itu semakin ganas,tiada seorangpun mampu menaklukan elang itu,termasuk yang berjumpa dengan Nazri di perjalanan tadi,ia baru saja berkelahi dan di cakar,di bawa terbang lalu di campakkan entah kemana,hingga ia bertemu Nazri.Nazri pun kasihan lalu mencarikan obat,berupa dedaunan,lalu dengan membaca nama Allah ia bergitar supaya obat inni mujarab.dan dengan izin Tuhan yang Maha kuasa,sembuhlah orang luka tadi,Nazri bertanya kepadanya,
“Wahai kisanak,di manakah negeri angin topan itu?”
“tak seberapa jauh dari sini,anak muda,tapi janganlah engkau kesana karena suasana amat mematikan,lebih baik ank muda tetap disini.”Pinta orang tadi kepada Nazri
“tapi,kisanak,saya kasihan akan penduduk di negeri angin topan,jika tiada yang menghentikan elang-elang raksasa itu,mau berapa lagi korban yang akan berjatuhan,berapa orang lagi anak yang kehlangan orang tua seperti saya ini?”terang Nazri,matanya menatap tajam pada orang tadi.
“Baiklah jika itu niatmu,aku berdo’a semoga engkau berhasil menaklukan raksasa itu.”
            Keesok harinya Nazri berangkat setelah berpamitan dahulu dengan orang yang baru di kenalnya.dengan berbekal gitar Mahoni ajaib ia pun berangkat.dengan sekali petik pada gitar Mahoni sampailah Nazri di negeri angin topan.betapa kasihannya ia melihat mayat bergelimpangan,anak-anak,orang tua,tak dikenal umur.rumah-rumah berserakan tinggal puingnya.
            Pada senja hari ,Nazri menemui Raja kelana,dan meminta izin untuk menghentikan serangan elang-elang raksasa itu.Raja kelana pun merestui,tak berapa lama berselang elang-elang itu datang,menghancurkan kota.dengan tenang Nazri memetik gitar ajaibnya sambil bernyanyi.meski agak terbata-bata dan tiada irama,ia pun bernyanyi
Satu dua sya’ir ia lantunkan

Hai makhluk nan perkasa
Sudahilah murkamu,maafkanlah kami ini yang tak pernah tau
Wahai makhluk bermata tajam
Tolonglah kau berhenti menjadi pembunuh,meski kau makhluk pemangsa
Kembalilah kau pada keseimbangan
Menjadi makhluk manis nan bersahabat

Setelah ia selesai bernyanyi maka berkumpulah elang raksasa yang berjumlah tujuh ekor tadi mendekati Nazri,hampir saja ia lari ketakutan.namun ia yakin,karena ia tengah menolong orang yang terlanda musibah,maka ia serahkan dirinya bulat-bulat kepada sang pencipta.di luar dugaannya,elang tadi mendekat dan berkata,
“Baiklah,anak muda,kami akan menjadi sahabat manusia,tetapi jika nanti habitat kami di ganggu maka kami tak akan segan mengganggu hidup manusia.”
“Baiklah,kami berjanji atas nama manusia saya berjanji tidak akan mengganggu habitat kalian,”
            Melihat akan hal itu penduduk terkagum-kagum melihatnya,mereka memuji keberanian dan kehebatan Nazri,tetapi Nazri menolak di puji,karena semua itu adalah izin Allah.Raja kelana terkagum-kagum akan keluhuran Nazri,maka di hadapan rakyatnya yang tersisa,Raja kelana mengangkat Nazri sebagai anaknya,sebagai pangeran dan penerus kekuasaan.semua rakyat bergembira akan hal itu.
            Singkat cerita,Nazri yang tak pernah menyangka hidupnya yang sebatangkara dan menderita bisa seperti ini ,menjadi seorang penerus Raja.ia tak hentinya bersyukur kepada Allah swt.setelah beberapa lam tinggal di istana Raja kelana,Nazri yang kini bergelar pangeran ahmad sidiqin,berpamitan pulang ke desanya.ia ingin meminang pujaan hatinya,seorang anak dari Saudagar roti yang biasanya memperlakukannya sebagai budak.bak gayung bersambut,Nazri menikah dengan putri juwita,dan hidup bahagia.sedangkan Saudagar roti tidak lagi menjadi Saudagar yang kejam,ia sekarang lebih banyak beribadah kepada sang pencipta.
            Selang beberapa tahun,Raja kelana wafat,dan di gantikan oleh Nazri,pangeran ahmad sidiqin.rakyat pun menjadi makmur karena Rajanya adalah amat penyayang dan perhatian kepada rakyatnya.adapun gitar ajaibnya menghilang sendiri setelah Nazri menjadi Raja,untuk itu,Nazri membuat gitar tiruan,namun hanya sebatas sebagai alat Musik hiburan.demikian lah bila segala sesuatu cobaan menimpa kita hendaklah kita tetap ikhlas dan tetap bersyukur.   
                            
   [pengarang.agus darmawan ]

dongeng anak dumai : Sultan agung adipura gemilang


Pada zaman dahulu kala ada sebuah kerajaan di Sumatra,kerajaan ini di kenal hingga ke seluruh daerah kerajaan di Sumatra,kerajaan begagu namanya.kerajaan ini di perintahkan oleh seorang raja yang adil dan bijaksana,Tuanku Sultan baharu syah alam namanya.Sultan baharu syah alam memiliki dua orang anak,yang sulung seorang gadis yang amat sangat jelita,ianya bernama putri mayangsuri, dan yang kedua adalah seorang Pangeran yang gagah perkasa,sakti mandra guna, ia bernama Pangeran Syah Adipura,kedua anak Sultan ini amat bijaksana pula,seperti ayahanda mereka,Sultan baharu syah alam.
            Sultan baharu syah alam kini telah berusia lanjut,ia berancana berhajimenjelang tutup usianya,Sultan bermaksud memberikan tahta kepada anaknda tercintanya,Pangeran Syah Adipura,karena telah layak memerintah negeri begagu,namun sebelum berhaji Sultan ingin bermusyawarat dengan Pangeran Syah Adipura untuk memastikan kesediaan dan kemantapan Pangeran Syah Adipura dalam memimpin negeri begagu.
            Keesok harinya ,Sultan baharu syah alam merencanakan pergi ke istana Pangeran untuk menemui Pangeran,Sultan memerintahkan kepada Pangeran tercintanya untuk menggantikan tahtanya sementara Sultan pergi berhaji.
“Anaknda,Pangeran Syah Adipura,beta berencana hendak berhaji ke negeri arab,selama ini beta tidaklah pernah melakukan haji,asyik kepada dunia sahaja memerintah negeri ini,lagi pula usia beta sudah hampir senja,jadi beta rasa tak ada kesempatan lagi beta,bila niat ini beta undur,”
“Ayahnda,bila ayahnda pergi berhaji siapakah yang akan memimpin negeri begagu ini?”
Dengan senyum ringan,Sultan menepuk bahu Pangeran Syah Adipura
“anaknda,engkaupun telah besar panjang ,berbahasa,dan bijak pula,beta serahkan negeri ini kepada anaknda buat sementara waktu,menjelang beta berhaji”.“…Tapi ayahnda……”
“Beta percaya akan kebolehan engkau,nanti engkau akan di bantu datuk bendahara sahpuddin,beliau ahli dalam hal mengurus negeri ini,belajarlah engkau dengan beliau,dan satu lagi,jagalah kakak mu Putri mayang suri,beta berharap engkau taklah keberatan..”.
“Meski berat hati hamba ,hamba tak berani menolak keinginan Tuanku Sultan”.kata Pangeran tertunduk lesu.
“engkau tak boleh berkata dengan berat hati,karena  apabila memimpin dengan berat hati maka negeri ini akan menjadi buruk padahnya”.
“Maafkan hamba ,Sultan.baiklah hamba akan dengan senang hati menerima titah Sultan”.
            Keesok harinya Sultan berangkat berhaji menggunakan kapal laut yang amat megah,kebesaran negeri begagu,dengan di hantar oleh pembesar negeri tak lupa pula Pangeran dan putri melepas kepergian Sultan baharu syah alam.dengan rasa haru dan air mata mereka melambaikan tangan.

Sekembalinya di istana ,Pangeran Syah Adipura segera mempersiapkan rapat besar menentukan tugas pembesar negeri,dengan di bantu datuk bendahara, tampaklah disana betapa bijak dan berwibawanya Pangeran mengenakan pakaian Sultan,gaya bicaranya elok,tatapan matanya tajam,betapa semua pembesar terkesima akan Pangeran.setelah rapat pembagian tugas selesai,maka pembesar negeri pun meninggalkan aula kerajaan.
            Hari berganti hari,bulan berganti bulan tak terasa Pangeran hamper dua tahun memerintahkan negeri begagu,semua berjalan dengan lancar ,rakyat bahagia memiliki Pangeran seperti Pangeran Syah Adipura,keamanan terjamin,keadaan rakyat pun makmur.di bawah pemerintahan Pangeran kawasan perdagangan laut maupun darat sangat ramai dan semarak,pertanian pun meningkat,tak ayal lagi,menjadi tersohorlah negeri begagu di seantero nusantara,hal ini pun terkabar kepada Sultan baharu syah alam yang sedang berhaji di negeri arab bersama permaisuri,Sultan pun puas dengan kabar ini.Sultan pun berencana akan pulang ke negeri begagu,sudah lama Sultan di tanah arab,hingga rindu kepada negerinya ,terutama kedua anaknya.
            Alkisah keagungan Pangeran sampailah ke negeri tapakraja di Kalimantan.kerajaan ini terkenal dengan kesaktian para prajuritnya ,mereka dengan semena-mena merampas harta rakyatnya bahkan hingga ke negeri teangganya hanya untuk berfoya-foya,namun karena kerajaan tetangganya lemah maka tak berani melawan kekuatan pasukan prajurit kerajaan tapakraja yang terkenal sadis dan kejam.Sultan dari negeri tapakraja adalah Sultan  bakahuni,raja yang sama seperti prajuritnya,kejam dan sadis.keagungan negeri begagu membuat nafsu Sultan bakahuni membara untuk menguasai semua kekayaan dan negeri begagu.
pada suatu tengah hari Sultan bakahuni melakukan pembicaraan dengan seorang laksamana yang teramat sakti dan tinggi ilmunya,seorang laksamana yang sangat di takuti  oleh musuh-musuh negeri tapakraja.
“wahai laksamana,apa pendapat engkau bila beta ingin menguasai negeri begagu?”Tanya Sultan kepada laksamana dengan penuh harap dan nafsu.
“ampun Tuanku ,beribu ampun.hemat patik,tak ada salahnya Tuanku bila berkenan dengan negeri begagu yang luar biasa makmur dan moleknya”.
“Apakah ada penghalang yang akan menghadang kita bila menyerang mereka?”Tanya Sultan penasaran.
“Hemat patik,Negeri begagu adalah Negara yang amat banyak sekutunya,yang bila masa saja membantu,karena Sultan mereka amatlah ramah dan sopan santun,banyak negeri lain suka buat menolongnya,termasuk juga negeri Melaka”.terang laksamana dengan seksama.
“oh,amat sukar ternyata kiranya beta hendak menguasai negeri begagu,apakah tak ada cara lain untuk menguasai negeri molek itu,laksamana?”Tanya Sultan hamper putus asa.
“Ampun Tuanku,Patik rasa ada…..!!!”
“Apakah itu Laksamana???,lekas beri tahu beta..!!”Tanya Sultan tak sabar.
“Tapi Tuanku,Patik tak rasa ini akan berhasil…. “
“Cepat katakanlah saja,beta sudah tak sabar ingin tahu…”
“negeri begagu mempunyai dua mutiara yang amat bersinar cahayanya.Tuanku ambil salah satu mutiara tersebut,seorang putri yang amat molek kecantikan dan kebijaksanaan,serta keramahanny, mayang suri namanya.hemat patik,Tuanku bisa mempersunting Putri mayangsuri,setelah menjadi istri,Tuanku bisa leluasa menguasai negeri begagu,Ampun Tuanku…”.
“..Yah,bagus sekali fikiran engkau,beta tak pernah terfikir akan hal itu.hai,laksamana,besok sediakan segala sesuatu untuk meminang Putri mayangsuri,beta sudah tiada punya kesabaran akan ini.ha..ha..ha..,Begagu tak lama lagi engkau akan ada di genggaman tangan ku….ha..ha..ha…!!!”
“Baik yang mulia,Patik mohon diri….!!!”
            Sementara itu terkisah pula bahwa Putri mayang suri telah pun bertunangan dengan Pangeran gagah perkasa dan berbudi bahasa dari negeri Melaka,dan kini telah genap usia 6 bulan pertunangan Putri dengan Pangeran Melaka.sesampai di negeri begagu ,laksamana negeri tapakraja mengutarakan permintaan pertunangan antara Sultan bakahuni dengan Putri mayang suri,akan tetapi pinangan ini di tolak oleh Pangeran Syah Adipura,di karenakan Putri  mayang suri telahpun bertunangan dengan Pangeran dari Melaka.
“Maafkan beta wahai laksamana negeri tapakraja,niat baik Sultan bakahuni telahpun datang,tapi terlambat beberapa saat saja.kakanda Putri mayangsuri telahpun menerima pinangan Pangeran dari Melaka ,sudah genap enam bulan lamanya mereka bertunangan”.Kata Pangeran menjelaskan.
“ampun yang mulia,Pangeran Syah Adipura.apakah tak ada cara lain supaya Sultan kami memperistri Putri dapat terkabul,sebab bila pinangan ini tertolak Sultan akan murka??”Tanya laksamana putus asa.
“beta rasa tak ada cara lain,karena kakanda mayangsuri telah pun sama-sama suka dengan Pangeran Melaka.”tegas Pangeran.
“Baiklah kalau begitu,patik mohon diri,dan menyampaikan kabar ini kepada Sultan.”jelas laksamana sembari menghatur sembah mohon pamit.Pangeranpun memerintahkan agar rombongan laksamana di kawalkan hingga tepian dermaga.
            Setelah sekembalinya laksamana di negeri tapak raja,Sultan amatlah murka ,karena niatnya tak kesampaian untuk melamar Putri mayangsuri,Sultan merasa tercoreng namanya ,karena selama ini apa yang di ingin selalu di dapatkan.akhirnya keputusanpun di tetapkan,dengan nafsu menguasai negeri begagu serta di tambah dendam dengan negeri begagu,Sultan bakahuni memerintahkan seluruh pasukan menggempur negeri begagu,semua pasukan bersorak gembira,karena sudah lama pula mereka tidak merasakan peperangan yang besar.tanpa berlama waktu mereka pun berangkat ke negeri begagu.
            Sementara itu Sultan baharu syah alam telah sampai ke negeri begagu,Sultan telah selesai melaksanakan haji.Sultan amat bangga dengan Pangeran karena semua rakyat hidup lebih makmur,akan halnya Pangeran setelah Sultan baharu tiba,ia ingin berkelana sejenak melepaskan kepenatan selama menggantikan Sultan baharu,ia pun berencana menggebara ke suatu daerah buat menenangkan fikiran.setelah mendapatkan restu,Pangeran berangkat lah menggembara,tanpa pengawal,dan berpakaian biasa sahaja.tak lupa keris pusakanya di selipkan di pinggang.
            Ketika penduduk negeri begagu tengah melaksanakan aktifitas kesehariannya,tiba-tiba munculah pasukan negeri tapak raja menyerang penduduk,tanpa perlawanan penduduk banyak yang mati,anak gadis di perkosa lalu di bunuh,harta di rampas.tak selang dua bulan menjadi mencekamlah negeri begagu.pasukan tapakraja telahpun memasuki istana,para pembesar pun telah di bunuh pula serta menculik Putri mayang suri,sedangkan Sultan baharu syah alam yang telah tua di bunuh oleh Sultan bakahuni.kini semua sah sudah negeri begagu di kuasai Sultan bakahuni dan pasukannya.Sultan bakahuni mengancam akan membunuh Putri mayangsuri bila Negara lain sedia membantu negeri begagu.
            Di lain tempat Pangeran syah adipura tengah di sebuah perkampungan negeri kasuari,ia bercocok tanam di sana,ia bertemu dengan seorang gadis kampong yang amat jelita nan berbudi bahasa,Pangeran pun berkenan memperistri gadis tersebut,tanpa terbongkar identitasnya bahwa ia seorang Pangeran.mereka hidup bahagia di sana.hingga pada suatu hari setelah semua tersiapkan,Pangeran berencana pulang ke negeri begagu yang telah lama ia tinggalkan,setelah tepat pada harinya berangkatlah Pangeran beserta istrinya ke negeri begagu,dan alangkah terkejutnya panmgeran setelah sampai di negerinya,karena semuanya telah berubah sepi sekali,rumah-rumah tinggal puing-puing,semua penduduk tersa takut bila keluar rumah.
            Bertanyalah Pangeran kepada pedagang yang sepi pembeliny.
“Wahai tuan,apakah yang terjadi dengan negeri ini,hingga amat sepi dan mencekam?”selidik Pangeran.
“Apakah tuan tidak tahu?semua ini angkara dari Sultan bakahuni yang kejam itu,setelah niatnya hendak menguasai negeri ini dengan memperistri Putri mayangsuri gagal,ia pun menyerang negeri ini,dan membunuh Sultan dan mnculik Putri mayangsuri,”
“…A..Apa??,Sultan telah di bunuh??apakah takk ada negeri sekutu membantu??”
“Benar tuan,Sultan telah di bunuh,dan pembunuhnya adalah Sultan bakahuni sendiri,sedangkan sekutu tak membantu karena Putri akan di bunuh pula bila mereka menolong negeri ini.”
“jadi ,Putri masih hidup??dan dimanakah ia berada??”Tanya Pangeran penuh pengharapan.
“Benar tuan,Putri masihlah hidup dan di kurung di dalam istana,harapan kami hanyalah dari Pangeran yang tengah menggembara untuk menolong kami semua.tapi siapakah tuan hamba ini?,sepertinya tuan hamba tak asing di mata saya.”Tanya pedagang penasaran.
“Hamba adalah putra dari Sultan baharu syah alam,adik dari Putri mayang suri,wahai tuan hamba,hamba titip istri hamba,hamba ingin membalas dendam kepada Sultan bakahuni,”terang Pangeran.
Semua tercerngang,bahkan istri Pangeran sendiri tak tau bila suaminya adalah seorang Pangeran yang  amat termasyhur kebijaksanaannya,serta berbudi luhur.
“Kanda,hati-hati,dinda tak ingin kehilangan kanda.”seraya berlarilah istri Pangeran memeluk dan mencium Pangeran.
“insya Allah dinda,bila kanda di jalan benar Allah pasti membantu,selamat tinggal dinda.wahai tuan hamba jagakanlah elok-elok istri hamba.”
            Tak lama sampai lah Pangeran di istana,dengan kesaktiannya dengan mudah mengalahkan prajurit penjaga,dan masuk ke dalam istana,pertama ia temukan adalah laksamana yang dahulu mengantar pinangan.mereka pun adu tenaga,tak berapa lama menancaplah keris pusaka Pangeran tepat di jantung laksamana,tewaslah seketika itu laksamana yang amat di takuti itu,melihat akan hal itu sebagian para prajurit mundur dan menyerah kepada Pangeran,serta berballik ikut membantu Pangeran membunuh prajurit lain yang menentang Pangeran.akhirnya bersualah Pangeran dengan Sultan bakahuni,dengan penuh dendam yang berkobar teringat akn ayahnda yang telah di bunuh Sultan bakahuni maka Pangeran segera beraksi.
            Lama juga mereka mengadu tenaga,saling melenting,menikam menerjang dan beradu tenaga dalam.di kesempatan itu lengan Pangeran terkena keris Sultan bakahuni dan terjatuh,melihat itu Sultan bakahuni pun girang.
“Ha..ha..ha… Nyawamu sekarang ada di tanganku,engkau sudah tidak ada kekuatan lagi.setelah rakyatmu,ayahmu,kini engkau yang akan beta lenyapkan dari dunia,ha..ha..ha..ha…”gelaknya terdengar amat keras sekali.
“Hai manusia laknat,bertobatlah engkau kepada Allah,sebelum nyawamu di lenyapkan.nyawaku tidaklah di tangan mu,tapi di tangan tuhanku,…..”teriak Pangeran penuh amarah.setelah berkata demikian di lemparlah keris pusakanya,dengan izin Allah tertancaplah di  hati Sultan bakahuni,darah bercucuran menyembur keluar,demikianlah akhirnya nyawa Sultan jahanam tersebut,tewas menggelepar.Pangeran mengucapkan puji syukur kepada tuhan yang maha kuasa.
            Berita kemenangan Pangeranpun di sambut gembira oleh rakyat dan seluruh negeri sekutu serta negeri jajahan tapakraja.sekarang semua terbebas dari kekejaman Sultan bakahuni dan anteknya.semua ini ingin di rayakan dengan pesta besar,namun Pangeran melarangnya karena hanya akan mubazir,lebih baik di gunakan membangun negeri semula,semuapun setuju.
            Kini negeri begagu kembali pada masa jayanya,di bawah pimpinan Pangeran syah adipura,rakyat sejah tera dan tentram.Pangeran syah adipura sendiri setelah bertahta bergelar Tuanku Sultan agung adipura gemilang,dan Putri mayang suri menikah dengan Pangeran Melaka,akhiornya semua kembali kepada kejayaan dan keemasan.

Cerita ini hanya fiktif,dan karangan belaka,
Di buat oleh agus darmawan

Minggu, 27 Mei 2012

gambar pemandangan,alam



 gambar di atas itu lukisan atau foto y??? tapi keren lo.....


Gambar ini merupakan gambar salju VS pinus,salah satu gambar favorit saya,enak kali ya di sana untuk refreshing........


nah ini dia sang penyejuk,bayangin aja kalau kita di sana . kira -kira tenang gx ya???

penata usaha sekolah,bagai mana nasib mu??

Penata usaha di sekolah merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan dan kemajuan suatu sekolah.
sebagai administator,berjuang di belakang meja ,mengurus segala macam keperluan sekolah,guru,serta para peserta didik.
Anehnya,kenyataan itu tidak lah di pedulikan semestinya.jika pengarsipan salah atau kurang,merekalah yang menutupinya dengan berjuang sekuat tenaga agar masalah sekolah teratasi.
manakala pengurusan keuangan sering tertampar kabar miring mereka melakukan indikasi korupsi,padahal sebenarnya tiada sepeserpun mereka melakukan itu.memang tidak di pungkiri sebagian ada yang nakal dalam pengurusan  keuangan.
lihat saja sendiri di bagian keuangan kantor dinas pendidikan ,para bendaharawan ngumpul mengerjakan input data keuangan mereka.ada yang faham,tapi banyak yang enggaknya.
kadang rewelnya sistem rusak,jadi gagal tuh nginput datanya.

sampai sekarang kerja penata usaha di anggap enteng,di pandang sebelah mata,gaji kecil,jam tayang banyak,tunjangan sedikit (itu pun kalau ada).bahkan kepala sekolah lebih sering mengunjungi ruang majelis guru untuk memberikan info ,sedangkan mereka yang di kantor tata usaha seakan di biarkan mencari tahu sendiri.apakah penata usaha sekolah bukan termasuk bagian pendidikan ???yg juga perlu di sejahterakan layaknya para guru????atau juga tidak perlu mendapatkan bimbingan dari atasannya apabila ada ketidakfahaman atau kesalahan??tidak perlu jugakah reward buat mereka yang berjasa memajukan sekolah,dengan status Honorer????
jawabannya ada dalam diri kita masing-masing.

Sabtu, 26 Mei 2012

SEJARAH RINGKAS INDONESIA


Prasejarah
Artikel utama untuk bagian ini adalahNusantara pada periode prasejarah
Secara geologi, wilayah Indonesia modern (untuk kemudahan, selanjutnya disebut Nusantara) merupakan pertemuan antara tiga lempeng benua utama: Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik (lihat artikel Geologi Indonesia). Kepulauan Indonesia seperti yang ada saat ini terbentuk pada saat melelehnya es setelah berakhirnya Zaman Es, sekitar 10.000 tahun yang lalu.

Replika tempurung kepala manusia Jawa yang pertama kali ditemukan di Sangiran
Pada masa Pleistosen, ketika masih terhubung dengan Asia Daratan, masuklah pemukim pertama. Bukti pertama yang menunjukkan penghuni awal adalah fosil-fosil Homo erectus manusia Jawa dari masa 2 juta hingga 500.000 tahun lalu. Penemuan sisa-sisa "manusia Flores" (Homo floresiensis)[1] di Liang Bua, Flores, membuka kemungkinan masih bertahannya H. erectus hingga masa Zaman Es terakhir.[2]
Homo sapiens pertama diperkirakan masuk ke Nusantara sejak 100.000 tahun yang lalu melewati jalur pantai Asia dari Asia Barat, dan pada sekitar 60 000 sampai 70 000 tahun yang lalu telah mencapai Pulau Papua dan Australia.[3] Mereka, yang berfenotipe kulit gelap dan rambut ikal rapat, menjadi nenek moyang penduduk asli Melanesia (termasuk Papua) sekarang dan membawa kultur kapak lonjong (Paleolitikum). Gelombang pendatang berbahasa Austronesia dengan kultur Neolitikum datang secara bergelombang sejak 3000 SM dari Cina Selatan melalui Formosa dan Filipina membawa kultur beliung persegi (kebudayaan Dongson). Proses migrasi ini merupakan bagian dari pendudukan Pasifik. Kedatangan gelombang penduduk berciri Mongoloid ini cenderung ke arah barat, mendesak penduduk awal ke arah timur atau berkawin campur dengan penduduk setempat dan menjadi ciri fisik penduduk Maluku serta Nusa Tenggara. Pendatang ini membawa serta teknik-teknik pertanian, termasuk bercocok tanam padi di sawah (bukti paling lambat sejak abad ke-8 SM), beternak kerbau, pengolahan perunggu dan besi, teknik tenun ikat, praktik-praktik megalitikum, serta pemujaan roh-roh (animisme) serta benda-benda keramat (dinamisme). Pada abad pertama SM sudah terbentuk pemukiman-pemukiman serta kerajaan-kerajaan kecil, dan sangat mungkin sudah masuk pengaruh kepercayaan dari India akibat hubungan perniagaan.
[sunting] Era pra kolonial
[sunting] Sejarah awal
Lihat pula: Sejarah Nusantara
Para cendekiawan India telah menulis tentang Dwipantara atau kerajaan Hindu Jawa Dwipa di pulau Jawa dan Sumatra sekitar 200 SM. Bukti fisik awal yang menyebutkan mengenai adanya dua kerajaan bercorak Hinduisme pada abad ke-5, yaitu: Kerajaan Tarumanagara yang menguasai Jawa Barat dan Kerajaan Kutai di pesisir Sungai Mahakam, Kalimantan. Pada tahun 425 agama Buddha telah mencapai wilayah tersebut.
Di saat Eropa memasuki masa Renaisans, Nusantara telah mempunyai warisan peradaban berusia ribuan tahun dengan dua kerajaan besar yaitu Sriwijaya di Sumatra dan Majapahit di Jawa, ditambah dengan puluhan kerajaan kecil yang sering kali menjadi vazal tetangganya yang lebih kuat atau saling terhubung dalam semacam ikatan perdagangan (seperti di Maluku).
[sunting] Kerajaan Hindu-Buddha
Prasasti Tugu peninggalan Raja Purnawarman dari Taruma
Pada abad ke-4 hingga abad ke-7 di wilayah Jawa Barat terdapat kerajaan bercorak Hindu-Budha yaitu kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai abad ke-16. Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I Ching mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar tahun 670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Barat dan Semenanjung Melayu. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur, Majapahit. Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan dalam kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita Ramayana.
[sunting] Kerajaan Islam
Islam sebagai sebuah pemerintahan hadir di Indonesia sekitar abad ke-12, namun sebenarnya Islam sudah sudah masuk ke Indonesia pada abad 7 Masehi. Saat itu sudah ada jalur pelayaran yang ramai dan bersifat internasional melalui Selat Malaka yang menghubungkan Dinasti Tang di Cina, Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani Umayyah di Asia Barat sejak abad 7.[4]
Menurut sumber-sumber Cina menjelang akhir perempatan ketiga abad 7, seorang pedagang Arab menjadi pemimpin pemukiman Arab muslim di pesisir pantai Sumatera. Islam pun memberikan pengaruh kepada institusi politik yang ada. Hal ini nampak pada Tahun 100 H (718 M) Raja Sriwijaya Jambi yang bernama Srindravarman mengirim surat kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz dari Kekhalifahan Bani Umayyah meminta dikirimkan da'i yang bisa menjelaskan Islam kepadanya. Surat itu berbunyi: “Dari Raja di Raja yang adalah keturunan seribu raja, yang isterinya juga cucu seribu raja, yang di dalam kandang binatangnya terdapat seribu gajah, yang di wilayahnya terdapat dua sungai yang mengairi pohon gaharu, bumbu-bumbu wewangian, pala dan kapur barus yang semerbak wanginya hingga menjangkau jarak 12 mil, kepada Raja Arab yang tidak menyekutukan tuhan-tuhan lain dengan Allah. Saya telah mengirimkan kepada anda hadiah, yang sebenarnya merupakan hadiah yang tak begitu banyak, tetapi sekedar tanda persahabatan. Saya ingin Anda mengirimkan kepada saya seseorang yang dapat mengajarkan Islam kepada saya dan menjelaskan kepada saya tentang hukum-hukumnya.” Dua tahun kemudian, yakni tahun 720 M, Raja Srindravarman, yang semula Hindu, masuk Islam. Sriwijaya Jambi pun dikenal dengan nama 'Sribuza Islam'. Sayang, pada tahun 730 M Sriwijaya Jambi ditawan oleh Sriwijaya Palembang yang masih menganut Budha.[5]
Islam terus mengokoh menjadi institusi politik yang mengemban Islam. Misalnya, sebuah kesultanan Islam bernama Kesultanan Peureulak didirikan pada 1 Muharram 225 H atau 12 November 839 M. Contoh lain adalah Kerajaan Ternate. Islam masuk ke kerajaan di kepulauan Maluku ini tahun 1440. Rajanya seorang Muslim bernama Bayanullah.
Kesultanan Islam kemudian semikin menyebarkan ajaran-ajarannya ke penduduk dan melalui pembauran, menggantikan Hindu sebagai kepercayaan utama pada akhir abad ke-16 di Jawa dan Sumatera. Hanya Bali yang tetap mempertahankan mayoritas Hindu. Di kepulauan-kepulauan di timur, rohaniawan-rohaniawan Kristen dan Islam diketahui sudah aktif pada abad ke-16 dan 17, dan saat ini ada mayoritas yang besar dari kedua agama di kepulauan-kepulauan tersebut.
Penyebaran Islam dilakukan melalui hubungan perdagangan di luar Nusantara; hal ini, karena para penyebar dakwah atau mubaligh merupakan utusan dari pemerintahan Islam yang datang dari luar Indonesia, maka untuk menghidupi diri dan keluarga mereka, para mubaligh ini bekerja melalui cara berdagang, para mubaligh inipun menyebarkan Islam kepada para pedagang dari penduduk asli, hingga para pedagang ini memeluk Islam dan meyebarkan pula ke penduduk lainnya, karena umumnya pedagang dan ahli kerajaan lah yang pertama mengadopsi agama baru tersebut. Kerajaan Islam penting termasuk di antaranya: Kerajaan Samudera Pasai, Kesultanan Banten yang menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara Eropa, Kerajaan Mataram, Kerajaan Iha, Kesultanan Ternate dan Kesultanan Tidore di Maluku.
[sunting] Era kolonial
[sunting] Kolonisasi Portugis dan Spanyol
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Nusantara Zaman Portugis dan Spanyol
Afonso (kadang juga ditulis Alfonso) de Albuquerque. Karena tokoh inilah, yang membuat kawasan Nusantara waktu itu dikenal oleh orang Eropa dan dimulainya Kolonisasi berabad-abad oleh Portugis bersama bangsa Eropa lain, terutama Inggris dan Belanda.
Dari Sungai Tagus yang bermuara ke Samudra Atlantik itulah armada Portugis mengarungi Samudra Atlantik, yang mungkin memakan waktu sebulan hingga tiga bulan, melewati Tanjung Harapan Afrika, menuju Selat Malaka. Dari sini penjelajahan dilanjutkan ke Kepulauan Maluku untuk mencari rempah-rempah, komoditas yang setara emas kala itu.
”Pada abad 16 saat petualangan itu dimulai biasanya para pelaut negeri Katolik itu diberkati oleh pastor dan raja sebelum berlayar melalui Sungai Tagus,” kata Teresa. Biara St Jeronimus atau Biara Dos Jeronimos dalam bahasa Portugis itu didirikan oleh Raja Manuel pada tahun 1502 di tempat saat Vasco da Gama memulai petualangan ke timur.
Museum Maritim atau orang Portugis menyebut Museu de Marinha itu didirikan oleh Raja Luis pada 22 Juli 1863 untuk menghormati sejarah maritim Portugis.
Selain patung di taman, lukisan Afonso de Albuquerque juga menjadi koleksi museum itu. Di bawah lukisan itu tertulis, ”Gubernur India 1509-1515. Peletak dasar Kerajaan Portugis di India yang berbasis di Ormuz, Goa, dan Malaka. Pionir kebijakan kekuatan laut sebagai kekuatan sentral kerajaan”. Berbagai barang perdagangan Portugis juga dipamerkan di museum itu, bahkan gundukan lada atau merica.
Ada sejumlah motivasi mengapa Kerajaan Portugis memulai petualangan ke timur. Ahli sejarah dan arkeologi Islam Uka Tjandrasasmita dalam buku Indonesia-Portugal: Five Hundred Years of Historical Relationship (Cepesa, 2002), mengutip sejumlah ahli sejarah, menyebutkan tidak hanya ada satu motivasi Kerajaan Portugis datang ke Asia. Ekspansi itu mungkin dapat diringkas dalam tiga kata bahasa Portugis, yakni feitoria, fortaleza, dan igreja. Arti harfiahnya adalah emas, kejayaan, dan gereja atau perdagangan, dominasi militer, dan penyebaran agama Katolik.
Menurut Uka, Albuquerque, Gubernur Portugis Kedua dari Estado da India, Kerajaan Portugis di Asia, merupakan arsitek utama ekspansi Portugis ke Asia. Dari Goa, ia memimpin langsung ekspedisi ke Malaka dan tiba di sana awal Juli 1511 membawa 15 kapal besar dan kecil serta 600 tentara. Ia dan pasukannya mengalahkan Malaka 10 Agustus 1511. Sejak itu Portugis menguasai perdagangan rempah-rempah dari Asia ke Eropa. Setelah menguasai Malaka, ekspedisi Portugis yang dipimpin Antonio de Abreu mencapai Maluku, pusat rempah-rempah.
[sunting] Periode Kejayaan Portugis di Nusantara
Periode 1511-1526, selama 15 tahun, Nusantara menjadi pelabuhan maritim penting bagi Kerajaan Portugis, yang secara reguler menjadi rute maritim untuk menuju Pulau Sumatera, Jawa, Banda, dan Maluku.
Pada tahun 1511 Portugis mengalahkan Kerajaan Malaka.
Pada tahun 1512 Portugis menjalin komunikasi dengan Kerajaan Sunda untuk menandatangani perjanjian dagang, terutama lada. Perjanjian dagang tersebut kemudian diwujudkan pada tanggal 21 Agustus 1522 dalam bentuk dokumen kontrak yang dibuat rangkap dua, satu salinan untuk raja Sunda dan satu lagi untuk raja Portugal. Pada hari yang sama dibangun sebuah prasasti yang disebut Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal di suatu tempat yang saat ini menjadi sudut Jalan Cengkeh dan Jalan Kali Besar Timur I, Jakarta Barat. Dengan perjanjian ini maka Portugis dibolehkan membangun gudang atau benteng di Sunda Kelapa.
Pada tahun 1512 juga Afonso de Albuquerque mengirim Antonio Albreu dan Franscisco Serrao untuk memimpin armadanya mencari jalan ke tempat asal rempah-rempah di Maluku. Sepanjang perjalanan, mereka singgah di Madura, Bali, dan Lombok. Dengan menggunakan nakhoda-nakhoda Jawa, armada itu tiba di Kepulauan Banda, terus menuju Maluku Utara hingga tiba di Ternate.
Kehadiran Portugis di perairan dan kepulauan Indonesia itu telah meninggalkan jejak-jejak sejarah yang sampai hari ini masih dipertahankan oleh komunitas lokal di Nusantara, khususnya flores, Solor dan Maluku, di Jakarta Kampong Tugu yang terletak di bagian Utara Jakarta, antara Kali Cakung, pantai Cilincing dan tanah Marunda.
Bangsa Eropa pertama yang menemukan Maluku adalah Portugis, pada tahun 1512. Pada waktu itu 2 armada Portugis, masing-masing dibawah pimpinan Anthony d'Abreu dan Fransisco Serau, mendarat di Kepulauan Banda dan Kepulauan Penyu. Setelah mereka menjalin persahabatan dengan penduduk dan raja-raja setempat - seperti dengan Kerajaan Ternate di pulau Ternate, Portugis diberi izin untuk mendirikan benteng di Pikaoli, begitupula Negeri Hitu lama, dan Mamala di Pulau Ambon.Namun hubungan dagang rempah-rempah ini tidak berlangsung lama, karena Portugis menerapkan sistem monopoli sekaligus melakukan penyebaran agama Kristen. Salah seorang misionaris terkenal adalah Francis Xavier. Tiba di Ambon 14 Pebruari 1546, kemudian melanjutkan perjalanan ke Ternate, tiba pada tahun 1547, dan tanpa kenal lelah melakukan kunjungan ke pulau-pulau di Kepulauan Maluku untuk melakukan penyebaran agama. Persahabatan Portugis dan Ternate berakhir pada tahun 1570. Peperangan dengan Sultan Babullah selama 5 tahun (1570-1575), membuat Portugis harus angkat kaki dari Ternate dan terusir ke Tidore dan Ambon.
Perlawanan rakyat Maluku terhadap Portugis, dimanfaatkan Belanda untuk menjejakkan kakinya di Maluku. Pada tahun 1605, Belanda berhasil memaksa Portugis untuk menyerahkan pertahanannya di Ambon kepada Steven van der Hagen dan di Tidore kepada Cornelisz Sebastiansz. Demikian pula benteng Inggris di Kambelo, Pulau Seram, dihancurkan oleh Belanda. Sejak saat itu Belanda berhasil menguasai sebagian besar wilayah Maluku. Kedudukan Belanda di Maluku semakin kuat dengan berdirinya VOC pada tahun 1602, dan sejak saat itu Belanda menjadi penguasa tunggal di Maluku. Di bawah kepemimpinan Jan Pieterszoon Coen, Kepala Operasional VOC, perdagangan cengkih di Maluku sepunuh di bawah kendali VOC selama hampir 350 tahun. Untuk keperluan ini VOC tidak segan-segan mengusir pesaingnya; Portugis, Spanyol, dan Inggris. Bahkan puluhan ribu orang Maluku menjadi korban kebrutalan VOC.
kemudian mereka membangun benteng di Ternate tahun 1511, kemudian tahun 1512 membangun Benteng di Amurang Sulawesi Utara. Portugis kalah perang dengan Spanyol maka daerah Sulawesi utara diserahkan dalam kekuasaan Spanyol (1560 hingga 1660). Kerajaan Portugis kemudian dipersatukan dengan Kerajaan Spanyol. (Baca buku :Sejarah Kolonial Portugis di Indonesia, oleh David DS Lumoindong). Abad 17 datang armada dagang VOC (Belanda) yang kemudian berhasil mengusir Portugis dari Ternate, sehingga kemudian Portugis mundur dan menguasai Timor timur (sejak 1515).
Kolonialisme dan Imperialisme mulai merebak di Indonesia sekitar abad ke-15, yaitu diawali dengan pendaratan bangsa Portugis di Malaka dan bangsa Belanda yang dipimpin Cornellis de Houtman pada tahun 1596, untuk mencari sumber rempah-rempah dan berdagang.
[sunting] Perlawanan Rakyat terhadap Portugis
Kedatangan bangsa Portugis ke Semenanjung Malaka dan ke Kepulauan Maluku merupakan perintah dari negaranya untuk berdagang.
[sunting] Perlawanan Rakyat Malaka terhadap Portugis
Pada tahun 1511, armada Portugis yang dipimpin oleh Albuquerque menyerang Kerajaan Malaka. Untuk menyerang colonial Portugis di Malaka yang terjadi pada tahun 1513 mengalami kegagalan karena kekuatan dan persenjataan Portugis lebih kuat. Pada tahun 1527, armada Demak di bawah pimpinan Fatahillah/Falatehan dapat menguasai Banten,Sunda Kelapa, dan Cirebon. Armada Portugis dapat dihancurkan oleh Fatahillah/Falatehan dan ia kemudian mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta yang artinya kemenangan besar, yang kemudian menjadi Jakarta.
[sunting] Perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis
Mulai tahun 1554 hingga tahun 1555, upaya Portugis tersebut gagal karena Portugis mendapat perlawanan keras dari rakyat Aceh. Pada saat Sultan Iskandar Muda berkuasa, Kerajaan Aceh pernah menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1615 dan 1629.
[sunting] Perlawanan Rakyat Maluku terhadap Portugis
Bangsa Portugis pertama kali mendarat di Maluku pada tahun 1511. Kedatangan Portugis berikutnya pada tahun 1513. Akan tetapi, Ternate merasa dirugikan oleh Portugis karena keserakahannya dalam memperoleh keuntungan melalui usaha monopoli perdagangan rempah-rempah.
Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada seluruh rakyat Maluku untuk mengusir Portugis di Maluku. Pada tahun 1570, rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Hairun dapat kembali melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis, namun dapat diperdaya oleh Portugis hingga akhirnya tewas terbunuh di dalam Benteng Duurstede. Selanjutnya dipimpin oleh Sultan Baabullah pada tahun 1574. Portugis diusir yang kemudian bermukim di Pulau Timor.
 
[sunting] Kolonisasi Spanyol
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Nusantara Zaman Spanyol
Ferdinand Magelhaens (kadang juga ditulis Ferdinan) Magelan. Karena tokoh inilah, yang memimpin armada yang pertama kali mengelilingi dunia dan membuktikan bahwa bumi bulat, saat itu itu dikenal oleh orang Eropa bumi datar. Dimulainya Kolonisasi berabad-abad oleh Spanyol bersama bangsa Eropa lain, terutama Portugis,Inggris dan Belanda.
Dari Spanyol ke Samudra Pasifik itulah armada Portugis mengarungi Samudra Pasifik, melewati Tanjung Harapan Afrika, menuju Selat Malaka. Dari sini penjelajahan dilanjutkan ke Kepulauan Maluku untuk mencari rempah-rempah, komoditas yang setara emas kala itu.
”Pada abad 16 saat petualangan itu dimulai biasanya para pelaut negeri Katolik itu diberkati oleh pastor dan raja sebelum berlayar melalui samudera.
Pada tanggal 20 September 1519, San Antonio, Concepción, Victoria, dan Santiago—yang terbesar hingga yang terkecil—mengikuti kapal induk Magelhaens, Trinidad, kapal terbesar kedua, seraya mereka berlayar menuju Amerika Selatan. Pada tanggal 13 Desember, mereka mencapai Brasil, dan sambil menatap Pāo de Açúcar, atau Pegunungan Sugarloaf, yang mengesankan, mereka memasuki teluk Rio de Janeiro yang indah untuk perbaikan dan mengisi perbekalan. Kemudian mereka melanjutkan ke selatan ke tempat yang sekarang adalah Argentina, senantiasa mencari-cari el paso, jalur yang sulit ditemukan yang menuju ke samudera lain. Sementara itu, udara semakin dingin dan gunung es mulai tampak. Akhirnya, pada tanggal 31 Maret 1520, Magelhaens memutuskan untuk melewatkan musim salju di pelabuhan San Julián yang dingin.
Pelayaran tersebut kini telah memakan waktu enam kali lebih lama daripada pelayaran Columbus mengarungi Samudra Atlantik yang pertama kali—dan belum terlihat satu selat pun! Semangat juang mereka mulai sedingin cuaca di San Julián, dan pria-pria, termasuk beberapa kapten serta perwira, merasa putus asa dan ingin pulang saja. Tidaklah mengherankan bila terjadi pemberontakan. Namun, berkat tindakan yang cepat dan tegas di pihak Magelhaens, hal itu digagalkan dan dua pemimpin pemberontak tersebut tewas.
Kehadiran kapal asing di pelabuhan pastilah menarik perhatian penduduk lokal yang kuat—dan berbadan besar. Merasa seperti orang kerdil dibandingkan dengan raksasa-raksasa ini, para pengunjung tersebut menyebut daratan itu Patagonia—dari kata Spanyol yang berarti "kaki besar"—hingga hari ini. Mereka juga mengamati 'serigala laut sebesar anak lembu, serta angsa berwarna hitam dan putih yang berenang di bawah air, makan ikan, dan memiliki paruh seperti gagak'. Tentu saja tidak lain tidak bukan adalah anjing laut dan pinguin!
Daerah lintang kutub cenderung mengalami badai yang ganas secara tiba-tiba, dan sebelum musim dingin berakhir, armada itu mengalami korban pertamnya—Santiago yang kecil. Namun, untunglah para awaknya dapat diselamatkan dari kapal yang karam itu. Setelah itu, keempat kapal yang masih bertahan, bagaikan ngengat kecil bersayap yang terpukul di tengah arus laut yang membeku dan tak kunjung reda, berjuang sekuat tenaga menuju ke selatan ke perairan yang semakin dingin—hingga tanggal 21 Oktober. Berlayar di bawah guyuran air hujan yang membeku, semua mata terpaku pada sebuah celah di sebelah barat. El paso? Ya! Akhirnya, mereka berbalik dan memasuki selat yang belakangan dikenal sebagai Selat Magelhaens! Namun, bahkan momen kemenangan ini ternoda. San Antonio dengan sengaja menghilang di tengah jaringan rumit selat itu dan kembali ke Spanyol.
Ketiga kapal yang masih bertahan, diimpit oleh teluk yang sempit di antara tebing-tebing berselimut salju, dengan gigih berlayar melewati selat yang berkelok-kelok itu. Merek mengamati begitu banyaknya api di sebelah selatan, kemungkinan dari perkemahan orang Indian, jadi mereka menyebut daratan itu Tierra del Fuego, “Tanah Api”.
Tiba di Pilipina Magelhaens mengajak para penduduk lokal dan pimpinan mereka untuk memeluk agama Katolik. Tetapi semangatnya juga menjadi bencana, dimana kemudian ia terlibat dalam pertikaian antarsuku. Hanya dengan dibantu kekuatan 60 pria, ia menyerang sekitar 1.500 penduduk pribumi, dengan keyakinan bahwa meskipun harus melawan senapan busur, senapan kuno, namun Tuhan akan menjamin kemenangannya. Akan tetapi yang terjadi adalah Sebaliknya, ia dan sejumlah bawahannya tewas. Magelhaens pada saat itu berusia sekitar 41 tahun. Pigafetta yang setia meratap, 'Mereka membunuh cerminan, penerang, penghibur, dan penuntun sejati kita'. Beberapa hari kemudian, sekitar 27 perwira yang hanya menyaksikan dari kapal mereka, dibunuh oleh para kepala suku yang sebelumnya bersahabat.

Dikarenakan jumlah awak kapal yang tersisa hanya sedikit, sehingga tidak mungkin untuk berlayar menggunakan tiga kapal, mereka kemudian menenggelamkan Concepción dan berlayar dengan dua kapal yang masih tersisa, Trinidad dan Victoria ke tujuan terakhir mereka, yaitu kepulauan Rempah. Setelah ke 2 kapal tersebut diisi penuh dengan rempah-rempah, kemudian kedua kapal itu kembali berlayar secara terpisah. Akan tetapi salah satu dari ke 2 kapal tersebut,Trinidad tertangkap oleh Portugis dan kemudian awak kapalnya dipenjarakan.
Namun, Victoria, di bawah komando mantan pemberontak Juan Sebastián de Elcano, luput. Sambil menghindari semua pelabuhan kecuali satu, mereka mengambil risiko melewati rute Portugal mengelilingi Tanjung Harapan. Namun, tanpa berhenti untuk mengisi perbekalan merupakan strategi yang mahal. Sewaktu mereka akhirnya mencapai Spanyol pada tanggal 6 September 1522—tiga tahun sejak keberangkatan mereka—hanya 18 pria yang sakit dan tidak berdaya yang bertahan hidup. Meskipun demikian, tidak dapat dibantah bahwa merekalah orang pertama yang berlayar mengelilingi bumi. Juan Sebastián de Elcano pun menjadi pahlawan. Sungguh suatu hal yang menakjubkan, muatan rempah Victoria seberat 26 ton menutup ongkos seluruh ekspedisi!
Ketika satu kapal yang selamat, Victoria, kembali ke pelabuhan setelah menyelesaikan perjalanan mengelilingi dunia yang pertama kali, hanya 18 orang laki-laki dari 237 laki-laki yang berada di kapal pada awal keberangkatan. Di antara yang selamat, terdapat dua orang Itali, Antonio Pigafetta dan Martino de Judicibus. Martino de Judicibus (bahasa Spanyol: Martín de Judicibus) adalan orang dari Genoa[1] yang bertindak sebagai Kepala Pelayan. Ia bekerja dengan Ferdinand Magellan pada perjalanan historisnya untuk menemukan rute barat ke Kepulauan Rempah-rempah Indonesia. [2] Sejarah perjalanannya diabadikan dalam pendaftaran nominatif pada Archivo General de Indias di Seville, Spanyol. Nama keluarga ini disebut dengan patronimik Latin yang tepat, yakni: "de Judicibus". Pada awalnya ia ditugaskan pada Caravel Concepción, satu dari lima armada Spanyol milik Magellan. Martino de Judicibus memulai ekspedisi ini dengan gelar kapten. (baca selengkapnya dalam buku "Sejarah Kolonial Spanyol di Indonesia" oleh David DS Lumoindong.

Sebelum menguasai kepulauan Filipina pada 1543, Spanyol menjadikan pulau Manado Tua sebagai tempat persinggahan untuk memperoleh air tawar. Dari pulau tersebut kapal-kapal Spanyol memasuki daratan Sulawesi-Utara melalui sungai Tondano. Hubungan musafir Spanyol dengan penduduk pedalaman terjalin melalui barter ekonomi bermula di Uwuran (sekarang kota Amurang) ditepi sungai Rano I Apo. Perdagangan barter berupa beras, damar, madu dan hasil hutan lainnya dengan ikan dan garam.
Gudang Kopi Manado dan Minahasa menjadi penting bagi Spanyol, karena kesuburan tanahnya dan digunakan Spanyol untuk penanaman kofi yang berasal dari Amerika-Selatan untuk dipasarkan ke daratan Cina. Untuk itu di- bangun Manado sebagai menjadi pusat niaga bagi pedagang Cina yang memasarkan kofi kedaratan Cina. Nama Manado dicantumkan dalam peta dunia oleh ahli peta dunia, Nicolas_Desliens‚ pada 1541. Manado juga menjadi daya tarik masyarakat Cina oleh kofi sebagai komoditi ekspor masyarakat pedalaman Manado dan Minahasa. Para pedagang Cina merintis pengembangan gudang kofi (kini seputar Pasar 45) yang kemudian menjadi daerah pecinan dan pemukiman. Para pendatang dari daratan Cina berbaur dan berasimilasi dengan masyarakat pedalaman hingga terbentuk masyarakat pluralistik di Manado dan Minahasa bersama turunan Spanyol, Portugis dan Belanda.
Kemunculan nama Manado di Sulawesi Utara dengan berbagai kegiatan niaga yang dilakukan Spanyol menjadi daya tarik Portugis sejak memapankan posisinya di Ternate . Untuk itu Portugis melakukan pendekatan mengirim misi Katholik ke tanah Manado dan Minahasa pada 1563 dan mengembangkan agama dan pendidikan Katholik. Lomba Adu Pengaruh di Laut Sulawesi
Antara Minahasa dengan Ternate ada dua pulau kecil bernama Mayu dan Tafure. Kemudian kedua pulau tadi dijadikan pelabuhan transit oleh pelaut Minahasa. Waktu itu terjadi persaingan Portugis dan Spanyol dimana Spanyol merebut kedua pulau tersebut. Pandey asal Tombulu yang menjadi raja di pulau itu lari dengan armada perahunya kembali ke Minahasa, tapi karena musim angin barat lalu terdampar di Gorontalo. Anak lelaki Pandey bernama Potangka melanjutkan perjalanan dan tiba di Ratahan. Di Ratahan, dia diangkat menjadi panglima perang karena dia ahli menembak meriam dan senapan Portugis untuk melawan penyerang dari Mongondouw di wilayah itu. Tahun 1563 diwilayah Ratahan dikenal orang Ternate dengan nama “Watasina” karena ketika diserang armada Kora-kora Ternate untuk menhalau Spanyol dari wilayah itu (buku “De Katholieken en hare Missie” tulisan A.J. Van Aernsbergen). Tahun 1570 Portugis dan Spanyol bersekongkol membunuh raja Ternate sehinga membuat keributan besar di Ternate. Ketika itu banyak pedagang Islam Ternate dan Tidore lari ke Ratahan. Serangan bajak laut meningkat di Ratahan melalui Bentenan, bajak laut menggunakan budak-budak sebagai pendayung. Para budak tawanan bajak laut lari ke Ratahan ketika malam hari armada perahu bajak laut dirusak prajurit Ratahan – Pasan. Kesimpulan sementara yang dapat kita ambil dari kumpulan cerita ini adalah Penduduk asli wilayah ini adalah Touwuntu di wilayah dataran rendah sampai tepi pantai Toulumawak di pegunungan, mereka adalah keturunan Opok Soputan abad ke-tujuh. Nama Opo' Soputan ini muncul lagi sebagai kepala walak wilayah itu abad 16 dengan kepala walak kakak beradik Raliu dan Potangkuman. Penduduk wilayah ini abad 16 berasal dari penduduk asli dan para pendatang dari Tombulu, Tompakewa (Tontemboan), Tonsea, Ternate dan tawanan bajak laut mungkin dari Sangihe.
[sunting] Perjuangan Minahasa Melawan Spanyol
Ratu Oki berkisar pada tahun 1644 sampai 1683. Waktu itu, terjadi perang yang hebat antara anak suku Tombatu (juga biasa disebut Toundanow atau Tonsawang) dengan para orang-orang Spanyol. Perang itu dipicu oleh ketidaksenangan anak suku Tombatu terhadap orang-orang Spanyol yang ingin menguasai perdagangan terutama terhadap komoditi beras, yang kala itu merupakan hasil bumi andalan warga Kali. Di samping itu kemarahan juga diakibatkan oleh kejahatan orang-orang Spanyol terhadap warga setempat, terutama kepada para perempuannya. Perang itu telah mengakibatkan tewasnya 40 tentara Spanyol di Kali dan Batu (lokasi Batu Lesung sekarang – red). Naasnya, di pihak anak suku Tombatu, telah mengakibatkan tewasnya Panglima Monde bersama 9 orang tentaranya. Panglima Monde tidak lain adalah suaminya Ratu Oki. Menurut yang dikisahkan dalam makalah itu, Panglima Monde tewas setelah mati-matian membela istrinya, Ratu Oki.Menurut P.A. Gosal, dkk., dalam masa kekuasaan Ratu Oki, anak suku Toundanow (sebutan lain untuk anak suku Tombatu atau Tonsawang) yang mendiami sekitar danau Bulilin hidup sejahtera, aman dan tenteram. “Atas kebijaksanaan dan kearifannya memimpin anak suku Toudanow maka Ratu Oki disahkan juga sebagai Tonaas atau Balian. Selama kepemimpinnan Ratu Oki, Spanyol dan Belanda tidak pernah menguasai atau menjajah anak Toundanow,”
Perang Minahasa lawan Spanyol
Para pelaut awak kapal Spanyol berdiam di Minahasa dan bahkan membaur dengan masyarakat. Mereka menikah dengan wanita-wanita Minahasa, sehingga keturunan mereka menjadi bersaudara dengan warga pribumi.
Tahun 1643 pecah perang Minaesa Serikat melawan kerajaan Spanyol. dalam suatu peperangan di Tompaso, pasukan spanyol dibantu pasukan Raja Loloda Mokoagouw II dipukul kalah, mundur oleh gabungan pasukan serikat Minaesa, dikejar hingga dipantai tapi
Tahun 1694 dalam suatu peperangan di Tompaso, pasukan Raja Loloda Mokoagouw II dipukul kalah, mundur oleh gabungan pasukan serikat Minahasa, dikejar hingga ke pantai tapi dicegah dan ditengahi oleh Residen V.O.C. Herman Jansz Steynkuler. Pada tahun 1694 bulan September tanggal 21, diadakanlah kesepakatan damai, dan ditetapkan perbatasan Minahasa adalah sungai Poigar. Pasukan Serikat Minaesa yang berasal dari Tompaso menduduki Tompaso Baru, Rumoong menetap di Rumoong Bawah, Kawangkoan mendiami Kawangkoan bawah, dan lain sebagainya.

Pada pasa pemerintahan kolonial Belanda maka daerah ini semula masih otonom tetapi lama kelamaan kelamaan kekuasaan para raja dikurangi dengan diangkatnya raja menjadi pejabat pemerintahan Belanda, sehingga raja tinggal menjadi pejabat wilayah setingkat 'camat'.

[sunting] Tahun 1521 Spanyol Mulai Masuk perairan Indonesia
Awak kapal Trinidad yang ditangkap oleh Portugal dan dipenjarakan kemudian dengan bantuan pelaut Minahasa dan Babontewu dari kerajaan Manado mereka dapat meloloskan diri. Ke 12 pelaut ini kemudian berdiam dipedalaman Minahasa, ke Amurang terus ke Pontak, kemudian setelah beberapa tahun mereka dapat melakukan kontak kembali dengan armada Spanyol yang telah kembali ke Pilipina. 1522 Spanyol memulai kolonisasi di Sulawesi Utara 1560 Spanyol mendirikan pos di Manado
Minahasa memegang peranan sebagai lumbung beras bagi Spanyol ketika melakukan usaha penguasaan total terhadap Filipina.
Pada tahun 1550 Spanyol telah mendirikan benteng di Wenang dengan cara menipu Kepala Walak Lolong Lasut menggunakan kulit sapi dari Benggala India yang dibawa Portugis ke Minahasa. Tanah seluas kulit sapi yang dimaksud spanyol adalah tanah seluas tali yang dibuat dari kulit sapi itu. Spanyol kemudian menggunakan orang Mongodouw untuk menduduki benteng Portugis di Amurang pada tahun 1550-an sehingga akhirnya Spanyol dapat menduduki Minahasa. Dan Dotu Kepala Walak (Kepala Negara) Lolong Lasut punya anak buah Tonaas Wuri' Muda.
Nama Kema dikaitkan dengan pembangunan pangkalan militer Spanyol ketika
Bartholomeo de Soisa mendarat pada 1651 dan mendirikan pelabuhan di daerah yang disebutnya ‘La Quimas.’ Penduduk setempat mengenal daerah ini dengan nama ‘Maadon’ atau juga ‘Kawuudan.’ Letak benteng Spanyol berada di muara sungai Kema, yang disebut oleh Belanda, "Spanyaardsgat, " atau Liang Spanyol.
Dr. J.G.F. Riedel menyebutkan bahwa armada Spanyol sudah mendarat di Kema tepat 100 tahun sebelumnya.Kema berkembang sebagai ibu negeri Pakasaan Tonsea sejak era pemerintahan Xaverius Dotulong, setelah taranak-taranak Tonsea mulai meninggalkan negeri tua, yakni Tonsea Ure dan mendirikan perkampungan- perkampungan baru. Surat Xaverius Dotulong pada 3 Februrari 1770 kepada Gubernur VOC di Ternate mengungkapkan bahwa ayahnya, I. Runtukahu Lumanauw tinggal di Kema dan merintis pembangunan kota ini. Hal ini diperkuat oleh para Ukung di Manado yang mengklaim sebagai turunan dotu Bogi, putera sulung dari beberapa dotu bersaudara seperti juga dikemukakan Gubernur Ternate dalam surat balasannya kepada Xaverius Dotulong pada 1 November 1772.
Asal nama Kema
Misionaris Belanda, Domine Jacobus Montanus dalam surat laporan perjalanannya pada 17 November 1675, menyebutkan bahwa nama Kema, yang mengacu pada istilah Spanyol, adalah nama pegunungan yang membentang dari Utara ke Selatan. Ia menulis bahwa kata ‘Kima’ berasal dari bahasa Minahasa yang artinya Keong. Sedangkan pengertian ‘Kema’ yang berasal dari kata Spanyol, ‘Quema’ yaitu, nyala, atau juga menyalakan. Pengertian itu dikaitkan dengan perbuatan pelaut Spanyol sering membuat onar membakar daerah itu. Gubernur Robertus Padtbrugge dalam memori serah terima pada 31 Agustus 1682 menyebutkan tempat ini dengan sebutan "Kemas of grote Oesterbergen, " artinya adalah gunung-gunung besar
menyerupai Kerang besar. Sedangkan dalam kata Tonsea disebut ‘Tonseka,’ karena berada di wilayah Pakasaan Tonsea.
Hendrik Berton dalam memori 3 Agustus 1767, melukiskan Kema selain sebagai pelabuhan untuk musim angin Barat, juga menjadi ibu negeri Tonsea. Hal ini terjadi akibat pertentangan antara Manado dengan Kema oleh sengketa sarang burung di pulau Lembeh. Pihak ukung-ukung di Manado menuntut hak sama dalam bagi hasil dengan ukung-ukung Kema. Waktu itu Ukung Tua Kema adalah Xaverius Dotulong.
Portugis dan Spanyol merupakan tumpuan kekuatan gereja Katholik Roma memperluas wilayah yang dilakukan kesultanan Ottoman di Mediterania pada abad ke-XV. Selain itu Portugis dan Spanyol juga tempat pengungsian pengusaha dan tenaga-tenaga terampil asal Konstantinopel ketika dikuasai kesultanan Ottoman dari Turki pada 1453. Pemukiman tersebut menyertakan alih pengetahuan ekonomi dan maritim di Eropa Selatan. Sejak itupun Portugis dan Spanyol menjadi adikuasa di Eropa. Alih pengetahuan diperoleh dari pendatang asal Konstantinopel yang memungkinkan bagi kedua negeri Hispanik itu melakukan perluasan wilayah-wilayah baru diluar daratan Eropa dan Mediterania. Sasaran utama adalah Asia-Timur dan Asia-Tenggara. Mulanya perluasan wilayah antara kedua negeri terbagi dalam perjanjian Tordisalles, tahun 1492. Portugis kearah Timur sedangkan Spanyol ke Barat. Masa itu belum ada gambaran bahwa bumi itu bulat. Baru disadari ketika kapal-kapal layar kedua belah pihak bertemu di perairan Laut Sulawesi. Kenyataan ini juga menjadi penyebab terjadi proses reformasi gereja, karena tidak semua yang menjadi "fatwa" gereja adalah Undang-Undang, hingga citra kekuasaan Paus sebagai penguasa dan wakil Tuhan di bumi dan sistem pemerintahan absolut theokratis ambruk. Keruntuhan ini terjadi dengan munculnya gereja Protestan rintisan Martin Luther dan Calvin di Eropa yang kemudian menyebar pula ke berbagai koloni Eropa di Asia, Afrika dan Amerika.
Dari kesepakatan Tordisalles itu, Portugis menelusuri dari pesisir pantai Afrika dan samudera Hindia. Sedangkan Spanyol menelusuri Samudera Atlantik, benua Amerika Selatan dan melayari samudera Pasifik. Pertemuan terjadi ketika kapal-kapal Spanyol pimpinan Ferdinand Maggelan menelusuri Pasifik dan tiba di pulau Kawio, gugusan kepulauan Sangir dan Talaud di Laut Sulawesi pada 1521. Untuk mencegah persaingan di perairan Laut Sulawesi dan Maluku Utara, kedua belah pihak memperbarui jalur lintas melalui perjanjian Saragosa pada tahun 1529. Perjanjian tersebut membagi wilayah dengan melakukan batas garis tujuhbelas derajat lintang timur di perairan Maluku Utara. Namun dalam perjanjian tersebut,
Spanyol merasa dirugikan karena tidak meraih lintas niaga dengan gugusan kepulauan penghasil rempah-rempah. Untuk itu mengirimkan ekspedisi menuju Pasifik Barat pada 1542. Pada bulan Februari tahun itu lima kapal Spanyol dengan 370 awak kapal pimpinan Ruy Lopez de Villalobos menuju gugusan Pasifik Barat dari Mexico . Tujuannya untuk melakukan perluasan wilayah dan sekaligus memperoleh konsesi perdagangan rempah-rempah di Maluku Utara.
Dari pelayaran ini Villalobos mendarat digugusan kepulauan Utara disebut Filipina, di ambil dari nama putera Raja Carlos V, yakni Pangeran Philip, ahli waris kerajaan Spanyol. Sekalipun Filipina tidak menghasilkan rempah-rempah, tetapi kedatangan Spanyol digugusan kepulauan tersebut menimbulkan protes keras dari Portugis. Alasannya karena gugusan kepulauan itu berada di bagian Barat, di lingkungan wilayahnya. Walau mengkonsentrasikan perhatiannya di Amerika-Tengah, Spanyol tetap menghendaki konsesi niaga rempah-rempah Maluku-Utara yang juga ingin didominasi Portugis. Tetapi Spanyol terdesak oleh Portugis hingga harus mundur ke Filipina. Akibatnya Spanyol kehilangan pengaruh di Sulawesi Utara yang sebelumnya menjadi kantong ekonomi dan menjalin hubungan dengan masyarakat Minahasa.
Pengenalan kuliner asal Spanyol di Minahasa
Peperangan di Filipina Selatan turut memengaruhi perekonomian Spanyol. Penyebab utama kekalahan Spanyol juga akibat aksi pemberontakan pendayung yang melayani kapal-kapal Spanyol. Sistem perkapalan Spanyol bertumpu pada pendayung yang umumnya terdiri dari budak-budak Spanyol. Biasanya kapal Spanyol dilayani sekitar 500 - 600 pendayung yang umumnya diambil dari penduduk wilayah yang dikuasai Spanyol. Umumnya pemberontakan para pendayung terjadi bila ransum makanan menipis dan terlalu dibatasi dalam pelayaran panjang, untuk mengatasinya Spanyol menyebarkan penanaman palawija termasuk aneka ragam cabai (rica), jahe (goraka), kunyit dll.
Kesemuanya di tanam pada setiap wilayah yang dikuasai untuk persediaan logistik makanan awak kapal dan ratusan pendayung.
Sejak itu budaya makan "pidis" yang di ramu dengan berbagai bumbu masak yang diperkenalkan pelaut Spanyol menyebar pesat dan menjadi kegemaran masyarakat Minahasa.
Ada pula yang menarik dari peninggalan kuliner Spanyol, yakni budaya Panada. Kue ini juga asal dari penduduk Amerika-Latin yang di bawa oleh Spanyol melalui lintasan Pasifik. Bedanya, adonan panada, di isi dengan daging sapi ataupun domba, sedangkan panada khas Minahasa di isi dengan ikan.
Kota Kema merupakan pemukiman orang Spanyol, dimulai dari kalangan "pendayung" yang menetap dan tidak ingin kembali ke negeri leluhur mereka. Mereka menikahi perempuan-perempuan penduduk setempat dan hidup turun-temurun. Kema kemudian juga dikenal para musafir Jerman, Belanda dan Inggris. Mereka ini pun berbaur dan berasimilasi dengan penduduk setempat, sehingga di Kema terbentuk masyarakat pluralistik dan memperkaya Minahasa dengan budaya majemuk dan hidup berdampingan harmonis. Itulah sebabnya hingga masyarakat Minahasa tidak canggung dan mudah bergaul menghadapi orang-orang Barat.
Pergerakan Mengusir Penjajahan lawan Spanyol
Minahasa juga pernah berperang dengan Spanyol yang dimulai tahun 1617 dan berakhir tahun 1645. Perang ini dipicu oleh ketidakadilan Spanyol terhadap orang-orang Minahasa, terutama dalam hal perdagangan beras, sebagai komoditi utama waktu itu. Perang terbuka terjadi nanti pada tahun 1644-1646. Akhir dari perang itu adalah kekalahan total Spanyol, sehingga berhasil diusir oleh para waranei (ksatria-ksatria Minahasa).
[sunting] Dampak Spanyol Bagi Ekonomi Indonesia Utara
Diplomasi para pemimpin pemerintahan Walak mendekati Belanda berhasil mengusir Spanyol dari Minahasa. Namun konsekwensi yang harus dialami adalah rintisan jalur niaga laut di Pasifik hasil rintisan Spanyol sejak abad ke-17 terhenti dan memengaruhi perekonomian Sulawesi Utara. Sebab jalur niaga ini sangat bermanfaat bagi penyebaran komoditi eskpor ke Pasifik. Sejak itupun pelabuhan Manado menjadi sepi dan tidak berkembang yang turut memengaruhi pengembangan kawasan Indonesia bagian Timur hingga Pasifik Barat Daya. Dilain pihak, pelabuhan Manado hanya menjadi persinggahan jalur niaga dari Selatan (berpusat di Surabaya, Tanjung Priok yang dibangun oleh Belanda sejak abad ke-XVIII) ke Asia-Timur melalui lintasan Selat Makassar. Itupun hanya digunakan musiman saat laut Cina Selatan tidak di landa gelombang ganas bagi kapal-kapal. Sedangkan semua jalur niaga Asia-Timur dipusatkan melalui Laut Cina Selatan, Selat Malaka, Samudera Hindia, Tanjung Harapan Atlantik-Utara yang merupakan pusat perdagangan dunia.
Sebagai akibatnya kegiatan hubungan ekonomi diseputar Laut Sulawesi secara langsung dengan dunia luar praktis terlantar. Karena penyaluran semua komoditi diseluruh gugusan nusantara melulu diatur oleh Batavia yang mengendalikan semua jaringan tata-niaga dibawah kebijakan satu pintu. Penekanan ini membawa derita berkepanjangan bagi kegiatan usaha penduduk pedalaman Minahasa.
[sunting] Garis waktu kolonialisasi
[sunting] Kolonialisasi Spanyol
  • 1521 Spanyol memulai petualangannya di Sulawesi Utara
    • 1560 Spanyol mendirikan pos di Manado.
    • 1617 Gerakan perlawanan rakyat Minahasa di Sulawesi Utara untuk mengusir kolonial Spanyol.
    • 1646 Spanyol di usir dari Minahasa dan Sulawesi Utara. Tahun selanjutnya Spanyol masih mencoba memengaruhi kerajaan sekitar untuk merebut kembali minahasa tapi gagal, terakhir dengan mendukung Bolaang Mongondow yang berakhir tahun 1692.
[sunting] Kolonialisasi Portugis
  • 1509 Portugis tiba pertama kali di Melaka.
  • 1511 April, Admiral Portugis Alfonso de Albuquerque memutuskan berlayar dari Goa ke Melaka.
    • 10 Agustus, Pasukan Albuquerque menguasai Melaka.
    • Sultan Melaka melarikan diri ke Riau.
    • Portugis di Melaka menghancurkan armada Jawa. Kapal mereka karam dengan seluruh hartanya dalam perjalanan kembali ke Goa.
    • Patih Unus menaklukkan Jepara
    • Desember, Albuquerque mengirim tiga kapal di bawah Antonio de Abreu dari Melaka untuk menjelajah ke arah Timur.
  • 1512 Perjalanan ekspedisi De Abreu dari Melaka menuju Madura, Bali, Lombok, Aru dan Banda.
    • Dua kapal rusak di Banda. Da Breu kembali ke Melaka; Francisco Serrão memperbaiki kapal dan melanjutkan menuju ke Ambon, Ternate, dan Tidore. Serrão menawarkan dukungan bagi Ternate dalam perselisihannya dengan Tidore, pasukannya mendirikan sebuah pos Portugis di Ternate.
  • 1513 Pasukan dari Jepara dan Palembang menyerang Portugis di Melaka, tetapi berhasil dipukul mundur. Maret, Portugis mengirim seorang duta menemui Raja Sunda di Pajajaran. Portugis diizinkan untuk membangun sebuah benteng di Sunda Kelapa (sekarang Jakarta).
    • Portugis menghubungi Raja Udara, anak dari Girindrawardhana dan penguasa bekas kerajaan Majapahit
    • Portugis membangun pabrik-pabrik di Ternate dan Bacan.
    • Udara menyerang Demak dengan bantuan dari Raja Klungkung dari Bali. Pasukan Majapahit dipukul mundur, tapi Sunan Ngudung tewas dalam pertempuran. Banyak pendukung Majapahit melarikan diri ke Bali.
  • 1514
    • Ali Mughayat Syah mendirikan Kesultanan Aceh, dan menjadi Sultan Aceh pertama.
  • 1515
    • Portugis pertama kali tiba di Timor.
  • 1518
    • Sultan Mahmud dari Melaka mengambil alih kekuasaan di Johore.
    • Raden Patah meninggal dunia; Patih Unus menjadi Sultan Demak.
  • 1520
    • Aceh mulai menguasai pantai timur laut Sumatra.
    • Rakyat Bali menyerang Lombok.
    • Para pedagang Portugis mulai mengunjungi Flores dan Solor.
    • Banjar di Kalimantan menjadi Islam.
15211530
  • 1521
    • Unus memimpin armada dari Demak dan Cirebon melawan orang-orang Portugis di Melaka. Unus terbunuh dalam pertempuran. Trenggono menjadi Sultan Demak.
    • Portugis merebut Pasai di Sumatra;
    • Gunungjati (dari Cirebon) meninggalkan Pasai berangkat ke Mekkah.
    • Kapal terakhir dari ekspedisi Magelhaenz mengeliling dunia berlayar antarapulau Lembata dan Pantar di Nusa Tenggara.
  • 1522
    • Februari ekspedisi Portugis di bawah De Brito tiba di Banda.
    • Mei, ekspedisi De Brito tiba di Ternate, membangung sebuah benteng Portugis.
    • Kerajaan Sunda, yang masih beragama Hindu, meminta bantuan Portugis untuk menghadapi kemungkinan serangan Demak yang Muslim. Kontrak kerjasama ditandatangani dan sebuah padrao didirikan di Sunda Kalapa
    • Sisa-sisa ekspedisi Magelhaenz berkeliling dunia mengunjungi Timor.
    • Portugis membangun benteng di Hitu, Ambon.
  • 1523
    • Gunungjati kembali dari Mekkah, kembali ke Cirebon, dan menetap di Demak, menikahi saudara perempuan Sultan Trenggono.
  • 1524
    • Gunungjati dari Cirebon dan anaknya Hasanuddin (di Banten) melakukan dakwah secara terbuka dan rahasia di Jawa Barat untuk memperlemah Kerajaan Sunda yang beribukota di Pajajaran dan persekutuannya dengan Portugis. Pemerintah lokal di Banten, yang tadinya tergantung pada Pajajaran, masuk Islam dan bergabung dengan pihak Cirebon dan Demak.
    • Aceh merebut Pasai dan Pedir di Sumatra utara.
  • 1525
    • Hasanuddin (dari Banten}, anak dari Gunungjati (dari Cirebon), melakukan dakwah di Lampung.
  • 1526
    • Portugis membangun benteng pertama di Timor.
  • 1527
    • Demak menaklukkan Kediri, sisa-sisa Hindu dari kerajaan Majapahit; Sultan-sultan Demak mengklaim sebagai pengganti Majapahit; Sunan Kudus ikut serta.
    • Demark merebut Tuban.
    • Cirebon, dibantu Demak, menduduki Sunda Kelapa, pelabuhan Kerajaan Sunda. Fatahilah mengganti namanya menjadi Jayakarta. (Sukses ini dikatakan berkat pimpinan "Fatahillah"—atau, sesuai dengan kekeliruan ucapan Portugis, "Falatehan"—namun mungkin ini adalah nama yang diberikan kepada Sunan Gunungjati dari Cirebon.) Para penjaga keamanan pelabuhan Kerajaan Sunda didorong mundur meninggalkan daerah pesisir. Dengan demikian pembangunan gudang atau benteng sesuai perjanjian dagang antara Portugis dengan Kerajaan Sunda batal terwujud.
    • Kerajaan Palakaran di Madura, yang berbasis di Arosbaya (kini Bangkalan), menjadi Islam di bawah Kyai Pratanu.
    • Ekspedisi dari Spanyol dan Meksiko berusaha mengusir Portugis dari Maluku.
  • 1529
    • Demak menaklukkan Madiun.
    • Raja-raja Spanyol dan Portugal sepakat bahwa Maluku harus menjadi milik Portugal, dan Filipina menjadi milik Spanyol.
  • 1530
    • Salahuddin menjadi Sultan Aceh.
    • Surabaya dan Pasuruan takluk kepada Demak. Demak merebut Balambangan, kerajaan Hindu terakhir di ujung timur Jawa.
    • Gowa mulai meluas dari dari Makassar.
    • Banten memperluas pengaruhnya atas Lampung.
15311540
  • 1536
    • Serangan besar Portugis terhadap Johore.
    • Antonio da Galvão menjadi gubernur di pos Portugis di Ternate; mendirikan pos Portugis di Ambon.
    • Portugis membawa Sultan Tabariji dari Ternate ke Goa karena mencurigainya melakukan kegiatan-kegiatan anti Portugis activity, menggantikannya dengan saudara-saudaranya.
  • 1537
    • Serangan Aceh atas Melaka gagal. Salahuddin dari Aceh digantikan oleh Alaudin Riayat Syah I.
  • 1539
    • Aceh menyerang suku Batak di selatan mereka.
  • 1540
    • Portugis berhubungan dengan Gowa.
    • Kesultanan Butung didirikan.
15411550
  • 1545
    • Demak menaklukkan Malang.Gowa membangun benteng di Ujung Pandang.
  • 1546
    • Demak menyerang Balambangan namun gagal.
    • Trenggono dari Demak meninggal dan digantikan oleh Prawata. Menantunya, Joko Tingkir memperluas pengaruhnya dari Pajang (dekat Sukoharjo sekarang).
    • St. Fransiskus Xaverius pergi ke Morotai, Ambon, dan Ternate.
  • 1547
    • Aceh menyerang Melaka.
  • 1550
    • Portugis mulai membangun benteng-benteng di Flores.
15511560
  • 1551
    • Johore menyerang Portugis Melaka dengan bantuan dari Jepara.
    • Pasukan-pasukan dari Ternate menguasai Kesultanan Jailolo di Halmahera dengan bantuan Portugis.
  • 1552
    • Hasanuddin memisahkan diri dari Demak dan mendirikan Kesultanan Banten, lalu merebut Lampung untuk Kesultanan yang baru.
    • Aceh mengirim duta ke Sultan Ottoman di Istanbul.
  • 1558
    • Leiliato memimpin suatu pasukan dari Ternate untuk menyerang Portugis di Hitu.
    • Portugis membangun benteng di Bacan.
    • Ki Ageng Pemanahan menerima distrik Mataram dari Joko Tinggir, memerintah di Pajang.
    • Wabah cacar di Ternate.
  • 1559
    • Para misionaris Portugis mendarat di Timor. Khairun menjadi Sultan Ternate.
  • 1560
    • Portugis mendirikan pos misi dan perdagangan di Panarukan, di ujung timur Jawa.
    • Spanyol mendirikan pos di Manado.
15611570
  • 1561
    • Sultan Prawata dari Demak meninggal dunia.
    • Misi Dominikan Portugis didirikan di Solor.
  • 1564
    • Wabah cacar di Ambon.
  • 1565
    • Aceh menyerang Johore.
    • Kutai di Kalimantan menjadi Islam.
  • 1566
    • Misi Dominikan Portugis di Solor membangun sebuah benteng batu.
  • 1568
    • Serangan yang gagal oleh Aceh di Melaka Portugis.
  • 1569
    • Portugis membangun benteng kayu di pulau Ambon.
  • 1570
    • Aceh menyerang Johore lagi, namun gagal.
    • Sultan Khairun dari Ternate menandatangani sebuah perjanjian damai dengan Portugis, tetapi esok harinya ternyata ia diracuni. Agen-agen Portugis dicurigai melakukannya. Babullah menjadi Sultan (hingga * 1583), dan bersumpah untuk mengusir Portugis keluar dari benteng-benteng mereka.
    • Maulana Yusup menjadi Sultan Banten.
15711580
  • 1571
    • Alaudin Riayet Shah meninggal, kekacauan di Aceh hingga 1607.
  • 1574
    • Jepara memimpin serangan yang gagal di Melaka.
  • 1575
    • Sultan Babullah mengusir Portugis dari Ternate. Karena itu Portugis membangun sebuah benteng di Tidore.
  • 1576
    • Portugis membangun benteng di kota Ambon sekarang.
  • 1577
    • Ki Ageng Pemanahan mendirikan Kota Gede (dekat Yogyakarta sekarang).
  • 1579
    • Banten menyerang dan meluluhlantakkan Pajajaran merebut sisa-sisa Kerajaan Sunda, dan menjadikannya Islam. Raja Sunda terakhir yang enggan memeluk Islam, yaitu Prabu Ragamulya atau Prabu Suryakancana, meninggalkan ibukota Kerajaan Sunda tersebut dan meninggal dalam pelarian di daerah Banten.
    • November, Sir Francis Drake dari Britania, setelah menyerang kapal dan pelabuhan Spanyol di Amerika, tiba di Ternate. Sultan Babullah, yang juga membenci orang-orang Spanyol, mengadakan perjanjian persahabatan dengan Britania.
  • 1580
    • Maulana Muhammad menjadi Sultan Banten.
    • Portugal jatuh ke tangan kerajaan Spanyol; usaha-usaha kolonial Portugis tidak dipedulikan.
    • Drake mengunjungi Sulawesi dan Jawa, dalam perjalanan pulang ke Britania.
    • Ternate menguasai Butung.
  • 1581
    • Sekitar saat ini, Kyai Ageng Pemanahan mengambil alih distrik Mataram (yang telah dijanjikan kepadanya oleh Joko Tingkir, yang menundanya hingga Sunan Kalijaga dari Wali Songo mendesaknya), mengubah namanya menjadi Kyai Gedhe Mataram.
  • 1584
    • Sutawijaya menggantikan ayahnya Kyai Gedhe Mataram sebagai pemerintah lokal dari Mataram, memerintah dari Kota Gede.
  • 1585
    • Sultan Aceh mengirim surat kepada Elizabeth I dari Britania.
    • Kapal Portugis yang dikirim untuk membangun sebuah benteng dan misi di Bali karam tepat di lepas pantai.
  • 1587
    • Sutawijaya mengalahkan Pajang dan Joko Tingkir meninggal; garis keturunan beralih kepada Sutawijaya. Gunung Merapi meletus.
    • Portugis di Melaka menyerang Johore.
    • Portugis menandatangani perjanjian perdamaian dengan Sultan Aceh.
    • Sir Thomas Cavendish dari Britania mengunjungi Jawa.
  • 1588
    • Sutawijaya mengganti namanya menjadi Senopati; merebut Pajang dan Demak.
  • 1590
    • Desa asli Medan didirikan.
15911659
  • 1591
    • Senopati merebut Madiun, lalu Kediri.
    • Sir James Lancaster dari Britania tiba di Aceh dan Penang, tetapi misinya gagal.
    • Ternate menyerang Portugis di Ambon.
  • 1593
    • Ternate mengepung Portugis di Ambon kembali.
  • 1595
    • 2 April, ekspedisi Belanda di bawah De Houtman berangkat ke Hindia Belanda.
    • Suriansyah menjadikan Banjar di Kalimantan sebuah Kesultanan (belakangan Banjarmasin).
    • Portugis membangun benteng di Ende, Flores.
[sunting] Kolonisasi VOC
Mulai tahun 1602 Belanda secara perlahan-lahan menjadi penguasa wilayah yang kini adalah Indonesia, dengan memanfaatkan perpecahan di antara kerajaan-kerajaan kecil yang telah menggantikan Majapahit. Satu-satunya yang tidak terpengaruh adalah Timor Portugis, yang tetap dikuasai Portugal hingga 1975 ketika berintegrasi menjadi provinsi Indonesia bernama Timor Timur. Belanda menguasai Indonesia selama hampir 350 tahun, kecuali untuk suatu masa pendek di mana sebagian kecil dari Indonesia dikuasai Britania setelah Perang Jawa Britania-Belanda dan masa penjajahan Jepang pada masa Perang Dunia II. Sewaktu menjajah Indonesia, Belanda mengembangkan Hindia-Belanda menjadi salah satu kekuasaan kolonial terkaya di dunia. 350 tahun penjajahan Belanda bagi sebagian orang adalah mitos belaka karena wilayah Aceh baru ditaklukkan kemudian setelah Belanda mendekati kebangkrutannya.

Pada abad ke-17 dan 18 Hindia-Belanda tidak dikuasai secara langsung oleh pemerintah Belanda namun oleh perusahaan dagang bernama
Perusahaan Hindia Timur Belanda (bahasa Belanda: Verenigde Oostindische Compagnie atau VOC). VOC telah diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan aktivitas kolonial di wilayah tersebut oleh Parlemen Belanda pada tahun 1602. Markasnya berada di Batavia, yang kini bernama Jakarta.
Tujuan utama VOC adalah mempertahankan monopolinya terhadap perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Hal ini dilakukan melalui penggunaan dan ancaman kekerasan terhadap penduduk di kepulauan-kepulauan penghasil rempah-rempah, dan terhadap orang-orang non-Belanda yang mencoba berdagang dengan para penduduk tersebut. Contohnya, ketika penduduk Kepulauan Banda terus menjual biji pala kepada pedagang Inggris, pasukan Belanda membunuh atau mendeportasi hampir seluruh populasi dan kemudian mempopulasikan pulau-pulau tersebut dengan pembantu-pembantu atau budak-budak yang bekerja di perkebunan pala.
VOC menjadi terlibat dalam politik internal Jawa pada masa ini, dan bertempur dalam beberapa peperangan yang melibatkan pemimpin Mataram dan Banten.
[sunting] Kolonisasi pemerintah Belanda
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Indonesia: Era Belanda
Setelah VOC jatuh bangkrut pada akhir abad ke-18 dan setelah kekuasaan Britania yang pendek di bawah Thomas Stamford Raffles, pemerintah Belanda mengambil alih kepemilikan VOC pada tahun 1816. Sebuah pemberontakan di Jawa berhasil ditumpas dalam Perang Diponegoro pada tahun 1825-1830. Setelah tahun 1830 sistem tanam paksa yang dikenal sebagai cultuurstelsel dalam bahasa Belanda mulai diterapkan. Dalam sistem ini, para penduduk dipaksa menanam hasil-hasil perkebunan yang menjadi permintaan pasar dunia pada saat itu, seperti teh, kopi dll. Hasil tanaman itu kemudian diekspor ke mancanegara. Sistem ini membawa kekayaan yang besar kepada para pelaksananya - baik yang Belanda maupun yang Indonesia. Sistem tanam paksa ini adalah monopoli pemerintah dan dihapuskan pada masa yang lebih bebas setelah 1870.
Pada 1901 pihak Belanda mengadopsi apa yang mereka sebut Politik Etis (bahasa Belanda: Ethische Politiek), yang termasuk investasi yang lebih besar dalam pendidikan bagi orang-orang pribumi, dan sedikit perubahan politik. Di bawah gubernur-jendral J.B. van Heutsz pemerintah Hindia-Belanda memperpanjang kekuasaan kolonial secara langsung di sepanjang Hindia-Belanda, dan dengan itu mendirikan fondasi bagi negara Indonesia saat ini.
[sunting] Gerakan nasionalisme
Pada 1905 gerakan nasionalis yang pertama, Serikat Dagang Islam dibentuk dan kemudian diikuti pada tahun 1908 oleh gerakan nasionalis berikutnya, Budi Utomo. Belanda merespon hal tersebut setelah Perang Dunia I dengan langkah-langkah penindasan. Para pemimpin nasionalis berasal dari kelompok kecil yang terdiri dari profesional muda dan pelajar, yang beberapa di antaranya telah dididik di Belanda. Banyak dari mereka yang dipenjara karena kegiatan politis, termasuk Presiden Indonesia yang pertama, Soekarno.
[sunting] Perang Dunia II
Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda diduduki oleh Nazi Jerman. Hindia-Belanda mengumumkan keadaan siaga dan di Juli mengalihkan ekspor untuk Jepang ke Amerika Serikat dan Britania. Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan untuk mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal di Juni 1941, dan Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di bulan yang sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942.
[sunting] Pendudukan Jepang


Pada Juli 1942, Soekarno menerima tawaran Jepang untuk mengadakan kampanye publik dan membentuk pemerintahan yang juga dapat memberikan jawaban terhadap kebutuhan militer Jepang. Soekarno, Mohammad Hatta, dan para Kyai memperoleh penghormatan dari Kaisar Jepang pada tahun 1943. Tetapi, pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat bervariasi, tergantung di mana seseorang hidup dan status sosial orang tersebut. Bagi yang tinggal di daerah yang dianggap penting dalam peperangan, mereka mengalami siksaan, terlibat perbudakan seks, penahanan sembarang dan hukuman mati, dan kejahatan perang lainnya. Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda merupakan target sasaran dalam penguasaan Jepang.
Pada Maret 1945 Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada pertemuan pertamanya di bulan Mei, Soepomo membicarakan integrasi nasional dan melawan individualisme perorangan; sementara itu Muhammad Yamin mengusulkan bahwa negara baru tersebut juga sekaligus mengklaim Sarawak, Sabah, Malaya, Portugis Timur, dan seluruh wilayah Hindia-Belanda sebelum perang.
Pada 9 Agustus 1945 Soekarno, Hatta dan Radjiman Widjodiningrat diterbangkan ke Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang menuju kehancuran tetapi Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus.
[sunting] Era kemerdekaan
[sunting] Proklamasi kemerdekaan
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Mendengar kabar bahwa Jepang tidak lagi mempunyai kekuatan untuk membuat keputusan seperti itu pada 16 Agustus, Soekarno membacakan "Proklamasi" pada hari berikutnya. Kabar mengenai proklamasi menyebar melalui radio dan selebaran sementara pasukan militer Indonesia pada masa perang, Pasukan Pembela Tanah Air (PETA), para pemuda, dan lainnya langsung berangkat mempertahankan kediaman Soekarno.
Pada 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melantik Soekarno sebagai Presiden dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden dengan menggunakan konstitusi yang dirancang beberapa hari sebelumnya. Kemudian dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai parlemen sementara hingga pemilu dapat dilaksanakan. Kelompok ini mendeklarasikan pemerintahan baru pada 31 Agustus dan menghendaki Republik Indonesia yang terdiri dari 8 provinsi: Sumatra, Kalimantan (tidak termasuk wilayah Sabah, Sarawak dan Brunei), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Maluku (termasuk Papua) dan Nusa Tenggara.
[sunting] Perang kemerdekaan



Dari 1945 hingga 1949, persatuan kelautan Australia yang bersimpati dengan usaha kemerdekaan, melarang segala pelayaran Belanda sepanjang konflik ini agar Belanda tidak mempunyai dukungan logistik maupun suplai yang diperlukan untuk membentuk kembali kekuasaan kolonial.
Usaha Belanda untuk kembali berkuasa dihadapi perlawanan yang kuat. Setelah kembali ke Jawa, pasukan Belanda segera merebut kembali ibukota kolonial Batavia, akibatnya para nasionalis menjadikan Yogyakarta sebagai ibukota mereka. Pada 27 Desember 1949 (lihat artikel tentang 27 Desember 1949), setelah 4 tahun peperangan dan negosiasi, Ratu Juliana dari Belanda memindahkan kedaulatan kepada pemerintah Federal Indonesia. Pada 1950, Indonesia menjadi anggota ke-60 PBB.
[sunting] Demokrasi parlementer
Tidak lama setelah itu, Indonesia mengadopsi undang-undang baru yang terdiri dari sistem parlemen di mana dewan eksekutifnya dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada parlemen atau MPR. MPR terbagi kepada partai-partai politik sebelum dan sesudah pemilu pertama pada tahun 1955, sehingga koalisi pemerintah yang stabil susah dicapai.
Peran Islam di Indonesia menjadi hal yang rumit. Soekarno lebih memilih negara sekuler yang berdasarkan Pancasila sementara beberapa kelompok Muslim lebih menginginkan negara Islam atau undang-undang yang berisi sebuah bagian yang menyaratkan umat Islam takluk kepada hukum Islam.Demokrasi Parlementer, adalah suatu demokrasi yang menempatkan kedudukan badan legislatif lebih tinggi dari pada badan eksekutif. Kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang Perdana Menteri. Perdana menteri dan menteri-menteri dalam kabinet diangkat dan diberhentikan oleh parlemen. Dalam demokrasi parlementer Presiden menjabat sebagai kepala negara.
[sunting] Demokrasi Terpimpin
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Indonesia: Era Demokrasi Terpimpin
Pemberontakan yang gagal di Sumatera, Sulawesi, Jawa Barat dan pulau-pulau lainnya yang dimulai sejak 1958, ditambah kegagalan MPR untuk mengembangkan konstitusi baru, melemahkan sistem parlemen Indonesia. Akibatnya pada 1959 ketika Presiden Soekarno secara unilateral membangkitkan kembali konstitusi 1945 yang bersifat sementara, yang memberikan kekuatan presidensil yang besar, dia tidak menemui banyak hambatan.
Dari 1959 hingga 1965, Presiden Soekarno berkuasa dalam rezim yang otoriter di bawah label "Demokrasi Terpimpin". Dia juga menggeser kebijakan luar negeri Indonesia menuju non-blok, kebijakan yang didukung para pemimpin penting negara-negara bekas jajahan yang menolak aliansi resmi dengan Blok Barat maupun Blok Uni Soviet. Para pemimpin tersebut berkumpul di Bandung, Jawa Barat pada tahun 1955 dalam KTT Asia-Afrika untuk mendirikan fondasi yang kelak menjadi Gerakan Non-Blok.
Pada akhir 1950-an dan awal 1960-an, Soekarno bergerak lebih dekat kepada negara-negara komunis Asia dan kepada Partai Komunis Indonesia (PKI) di dalam negeri. Meski PKI merupakan partai komunis terbesar di dunia di luar Uni Soviet dan China, dukungan massanya tak pernah menunjukkan penurutan ideologis kepada partai komunis seperti di negara-negara lainnya.
[sunting] Nasib Irian Barat
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Konflik Papua Barat
Pada saat kemerdekaan, pemerintah Belanda mempertahankan kekuasaan terhadap belahan barat pulau Nugini (Papua), dan mengizinkan langkah-langkah menuju pemerintahan-sendiri dan pendeklarasian kemerdekaan pada 1 Desember 1961.
Negosiasi dengan Belanda mengenai penggabungan wilayah tersebut dengan Indonesia gagal, dan pasukan penerjun payung Indonesia mendarat di Irian pada 18 Desember sebelum kemudian terjadi pertempuran antara pasukan Indonesia dan Belanda pada 1961 dan 1962. Pada 1962 Amerika Serikat menekan Belanda agar setuju melakukan perbincangan rahasia dengan Indonesia yang menghasilkan Perjanjian New York pada Agustus 1962, dan Indonesia mengambil alih kekuasaan terhadap Irian Jaya pada 1 Mei 1963.
[sunting] Konfrontasi Indonesia-Malaysia
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Konfrontasi Indonesia-Malaysia
Soekarno menentang pembentukan Federasi Malaysia dan menyebut bahwa hal tersebut adalah sebuah "rencana neo-kolonial" untuk mempermudah rencana komersial Inggris di wilayah tersebut. Selain itu dengan pembentukan Federasi Malaysia, hal ini dianggap akan memperluas pengaruh imperialisme negara-negara Barat di kawasan Asia dan memberikan celah kepada negara Inggris dan Australia untuk memengaruhi perpolitikan regional Asia. Menanggapi keputusan PBB untuk mengakui kedaulatan Malaysia dan menjadikan Malaysia anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, presiden Soekarno mengumumkan pengunduran diri negara Indonesia dari keanggotaan PBB pada tanggal 20 Januari 1965 dan mendirikan Konferensi Kekuatan Baru (CONEFO) sebagai tandingan PBB dan GANEFO sebagai tandingan Olimpiade. Pada tahun itu juga konfrontasi ini kemudian mengakibatkan pertempuran antara pasukan Indonesia dan Malaysia (yang dibantu oleh Inggris).
[sunting] Gerakan 30 September
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Gerakan 30 September
Hingga 1965, PKI telah menguasai banyak dari organisasi massa yang dibentuk Soekarno untuk memperkuat dukungan untuk rezimnya dan, dengan persetujuan dari Soekarno, memulai kampanye untuk membentuk "Angkatan Kelima" dengan mempersenjatai pendukungnya. Para petinggi militer menentang hal ini.
Pada 30 September 1965, enam jendral senior dan beberapa orang lainnya dibunuh dalam upaya kudeta yang disalahkan kepada para pengawal istana yang loyal kepada PKI. Panglima Komando Strategi Angkatan Darat saat itu, Mayjen Soeharto, menumpas kudeta tersebut dan berbalik melawan PKI. Soeharto lalu menggunakan situasi ini untuk mengambil alih kekuasaan. Lebih dari puluhan ribu orang-orang yang dituduh komunis kemudian dibunuh. Jumlah korban jiwa pada 1966 mencapai setidaknya 500.000; yang paling parah terjadi di Jawa dan Bali.
[sunting] Era Orde Baru
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Indonesia: Era Orde Baru
Setelah Soeharto menjadi Presiden, salah satu pertama yang dilakukannya adalah mendaftarkan Indonesia menjadi anggota PBB lagi. Indonesia pada tanggal 19 September 1966 mengumumkan bahwa Indonesia "bermaksud untuk melanjutkan kerjasama dengan PBB dan melanjutkan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan PBB", dan menjadi anggota PBB kembali pada tanggal 28 September 1966, tepat 16 tahun setelah Indonesia diterima pertama kalinya.
Pada 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.
Presiden Soeharto memulai "Orde Baru" dalam dunia politik Indonesia dan secara dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya. Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya dan menempuh kebijakannya melalui struktur administratif yang didominasi militer namun dengan nasihat dari ahli ekonomi didikan Barat. Selama masa pemerintahannya, kebijakan-kebijakan ini, dan pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-besaran menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar namun tidak merata di Indonesia. Contohnya, jumlah orang yang kelaparan dikurangi dengan besar pada tahun 1970-an dan 1980-an. Dia juga memperkaya dirinya, keluarganya, dan rekan-rekat dekat melalui korupsi yang merajalela.
[sunting] Irian Jaya
Setelah menolak supervisi dari PBB, pemerintah Indonesia melaksanakan "Act of Free Choice" (Aksi Pilihan Bebas) di Irian Jaya pada 1969 di mana 1.025 wakil kepala-kepala daerah Irian dipilih dan kemudian diberikan latihan dalam bahasa Indonesia. Mereka secara konsensus akhirnya memilih bergabung dengan Indonesia. Sebuah resolusi Sidang Umum PBB kemudian memastikan perpindahan kekuasaan kepada Indonesia. Penolakan terhadap pemerintahan Indonesia menimbulkan aktivitas-aktivitas gerilya berskala kecil pada tahun-tahun berikutnya setelah perpindahan kekuasaan tersebut. Dalam atmosfer yang lebih terbuka setelah 1998, pernyataan-pernyataan yang lebih eksplisit yang menginginkan kemerdekaan dari Indonesia telah muncul.
[sunting] Timor Timur
Dari 1596 hingga 1975, Timor Timur adalah sebuah jajahan Portugis di pulau Timor yang dikenal sebagai Timor Portugis dan dipisahkan dari pesisir utara Australia oleh Laut Timor. Akibat kejadian politis di Portugal, pejabat Portugal secara mendadak mundur dari Timor Timur pada 1975. Dalam pemilu lokal pada tahun 1975, Fretilin, sebuah partai yang dipimpin sebagian oleh orang-orang yang membawa paham Marxisme, dan UDT, menjadi partai-partai terbesar, setelah sebelumnya membentuk aliansi untuk mengkampanyekan kemerdekaan dari Portugal.
Pada 7 Desember 1975, pasukan Indonesia masuk ke Timor Timur dalam sebuah operasi militer yang disebut Operasi Seroja. Indonesia, yang mempunyai dukungan material dan diplomatik, dibantu peralatan persenjataan yang disediakan Amerika Serikat dan Australia, berharap dengan memiliki Timor Timur mereka akan memperoleh tambahan cadangan minyak dan gas alam, serta lokasi yang strategis.
Pada masa-masa awal, pihak militer Indonesia (ABRI) membunuh hampir 200.000 warga Timor Timur — melalui pembunuhan, pemaksaan kelaparan dan lain-lain. Banyak pelanggaran HAM yang terjadi saat Timor Timur berada dalam wilayah Indonesia.
Pada 30 Agustus 1999, rakyat Timor Timur memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia dalam sebuah pemungutan suara yang diadakan PBB. Sekitar 99% penduduk yang berhak memilih turut serta; 3/4-nya memilih untuk merdeka. Segera setelah hasilnya diumumkan, dikabarkan bahwa pihak militer Indonesia melanjutkan pengrusakan di Timor Timur, seperti merusak infrastruktur di daerah tersebut.
Pada Oktober 1999, MPR membatalkan dekrit 1976 yang mengintegrasikan Timor Timur ke wilayah Indonesia, dan Otorita Transisi PBB (UNTAET) mengambil alih tanggung jawab untuk memerintah Timor Timur sehingga kemerdekaan penuh dicapai pada Mei 2002 sebagai negara Timor Leste.
[sunting] Krisis ekonomi

Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya didampingi B.J. Habibie.
Pada pertengahan 1997, Indonesia diserang krisis keuangan dan ekonomi Asia (untuk lebih jelas lihat: Krisis finansial Asia), disertai kemarau terburuk dalam 50 tahun terakhir dan harga minyak, gas dan komoditas ekspor lainnya yang semakin jatuh. Rupiah jatuh, inflasi meningkat tajam, dan perpindahan modal dipercepat. Para demonstran, yang awalnya dipimpin para mahasiswa, meminta pengunduran diri Soeharto. Di tengah gejolak kemarahan massa yang meluas, serta ribuan mahasiswa yang menduduki gedung DPR/MPR, Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, tiga bulan setelah MPR melantiknya untuk masa bakti ketujuh. Soeharto kemudian memilih sang Wakil Presiden, B. J. Habibie, untuk menjadi presiden ketiga Indonesia.
Era reformasi
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Indonesia: Era Reformasi
[sunting] Pemerintahan Habibie
Presiden Habibie segera membentuk sebuah kabinet. Salah satu tugas pentingnya adalah kembali mendapatkan dukungan dari Dana Moneter Internasional dan komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi. Dia juga membebaskan para tahanan politik dan mengurangi kontrol pada kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.
Pemerintahan Wahid
Pemilu untuk MPR, DPR, dan DPRD diadakan pada 7 Juni 1999. PDI Perjuangan pimpinan putri Soekarno, Megawati Sukarnoputri keluar menjadi pemenang pada pemilu parlemen dengan mendapatkan 34% dari seluruh suara; Golkar (partai Soeharto - sebelumnya selalu menjadi pemenang pemilu-pemilu sebelumnya) memperoleh 22%; Partai Persatuan Pembangunan pimpinan Hamzah Haz 12%; Partai Kebangkitan Bangsa pimpinan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) 10%. Pada Oktober 1999, MPR melantik Abdurrahman Wahid sebagai presiden dan Megawati sebagai wakil presiden untuk masa bakti 5 tahun. Wahid membentuk kabinet pertamanya, Kabinet Persatuan Nasional pada awal November 1999 dan melakukan reshuffle kabinetnya pada Agustus 2000.
Pemerintahan Presiden Wahid meneruskan proses demokratisasi dan perkembangan ekonomi di bawah situasi yang menantang. Di samping ketidakpastian ekonomi yang terus berlanjut, pemerintahannya juga menghadapi konflik antar etnis dan antar agama, terutama di Aceh, Maluku, dan Papua. Di Timor Barat, masalah yang ditimbulkan rakyat Timor Timur yang tidak mempunyai tempat tinggal dan kekacauan yang dilakukan para militan Timor Timur pro-Indonesia mengakibatkan masalah-masalah kemanusiaan dan sosial yang besar. MPR yang semakin memberikan tekanan menantang kebijakan-kebijakan Presiden Wahid, menyebabkan perdebatan politik yang meluap-luap.
[sunting] Pemerintahan Megawati
Pada Sidang Umum MPR pertama pada Agustus 2000, Presiden Wahid memberikan laporan pertanggung jawabannya. Pada 29 Januari 2001, ribuan demonstran menyerbu MPR dan meminta Presiden agar mengundurkan diri dengan alasan keterlibatannya dalam skandal korupsi. Di bawah tekanan dari MPR untuk memperbaiki manajemen dan koordinasi di dalam pemerintahannya, dia mengedarkan keputusan presiden yang memberikan kekuasaan negara sehari-hari kepada wakil presiden Megawati. Megawati mengambil alih jabatan presiden tak lama kemudian.Kabinet pada masa pemerintahan Megawati disebut dengan kabinet gotong royong.
[sunting] Pemerintahan Yudhoyono
Pada 2004, pemilu satu hari terbesar di dunia diadakan dan Susilo Bambang Yudhoyono tampil sebagai presiden baru Indonesia. Pemerintah baru ini pada awal masa kerjanya telah menerima berbagai cobaan dan tantangan besar, seperti gempa bumi besar di Aceh dan Nias pada Desember 2004 yang meluluh lantakkan sebagian dari Aceh serta gempa bumi lain pada awal 2005 yang mengguncang Sumatra.
Pada 17 Juli 2005, sebuah kesepakatan bersejarah berhasil dicapai antara pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka yang bertujuan mengakhiri konflik berkepanjangan selama 30 tahun di wilayah Aceh.